29| Irreplaceable

1.7K 191 28
                                    

Selepas pulang dari acara liburan kemarin entah kenapa ada yang berbeda dari Ilham, biasanya laki-laki itu akan bangun pukul sebelas pagi, itu juga paling pagi karena Ilham biasanya bangun pagi kalau tidak untuk kuliah ya pasti untuk mengantar Isa atau Naura selebihnya jangan berharap Ilham bisa bangun pagi alias Ilham kalau sudah tidur itu seperti sedang simulasi meninggal.

Tapi pagi ini Ilham sudah wangi, tampan, pokoknya rapih sekali sampai-sampai Juna menaik-turunkan alisnya ketika melihat Ilham yang berbeda.

"Kesambet apaan lo?" tanya Juna di sela-sela memakan sandwichnya.

"Temennya rajin kok dibilang kesambet," cibir Ilham.

"Lo bangun pagi itu keajaiban Ham," kata Juna.

"Gue ada kabar baik." Ilham mendekat dan duduk di kursi depan Juna.

"Gue udah official pacaran sama Hanin." Kabar dari Ilham benar-benar tidak ada respon dari Juna.

"Kok lo biasa aja?" tanya Ilham kesal.

"Terus gue harus selebrasi sampai sujud syukur?" tanya Juna balik.

"Selamat kek kasih selamat," kesal Ilham.

"Selamat!" ucap Juna riang lalu kembali memakan sandwichnya.

"Emang harusnya gue gak ngomong sama lo." Ilham langsung melenggang pergi dari hadapan Juna.

Berita Ilham yang telah berpacaran sudah terdengar di penjuru kampus, entah dari mana asalnya kabar itu Ilham dan Hanin juga tidak tahu bahkan teman-temannya belum ada yang tahu.

"Lo udah kasih tahu siapa aja, kok nyebarnya cepet banget?" tanya Hanin ketika mereka sampai di parkiran.

"Juna doang itu juga baru tadi pagi," balas Ilham sambil melepas helm Hanin.

"Lo sendiri udah bilang siapa aja?" tanya Ilham yang mendapat jawaban gelengan kepala oleh Hanin.

"Nggak ada."

"Selesai kelas jam berapa?"

Hanin melihat jadwalnya pada ponselnya. "Jam dua belas kurang sepuluh menit."

"Nanti gue jemput." Ilham merapihkan rambut Hanin yang berantakan akibat memakai helm.

"Emang lo gak ada kelas hari ini?" tanya Hanin.

"Ada tapi jam setengah tigaan."

"Oke deh, gue masuk dulu ya," pamit Hanin.

"Gak ada morning kiss?"

Hanin sontak menampar pipi Ilham pelan. "Bisa-bisanya lo minta gitu di lingkungan kampus, tahu tempat dong!"

Beberapa hal yang baru Hanin ketahui ketika ia resmi berpacaran dengan Ilham adalah Ilham sangat suka dengan hal-hal berbau sentuhan contohnya seperti ini meminta kecupan di pagi hari dengan tidak tahu malunya ketika keduanya masih berada di lingkungan kampus.

"Biar jadi rutinitas Nin," balas Ilham.

"Nggak ada rutinitas begitu Ilham, kita bukan suami istri."

"Ya udah kita nikah aja ayo," ajak Ilham dengan mulut licinnya.

"Kencing lo aja belum lurus udah ngajak gue nikah," sahut Hanin.

"Di pipi deh." Ilham merentangkan kedua tangannya.

Belum Hanin terima rentangan tangan Ilham, tangan lain sudah lebih dulu menurunkan tangan Ilham.

"Tahu tempat, ini kampus lo mau buat citra Hanin jadi jelek gara-gara lo yang gak bisa nahan nafsu?" Isa datang bersama dengan Abi dan langsung memberikan sarapan pagi untuk Ilham.

[✓] Semua Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang