bintangnya, zeyeng
.
.
Semakin malam, cacing di dalam perut Isa juga semakin meronta-ronta. Bayangkan saja, sudah lebih dari 5 jam ia mendekam di sekretariat sehabis mengikuti English Clubnya atau lebih tepatnya setelah ia melaksanakan kelas Programming-nya dan dilanjutkan dengan English Club-nya.
"Bang, apa gak kita udahin aja rapatnya? maaf tapi sumpah ini udah hampir jam sembilan malam. Bukan apa-apa disini ada perempuan, gak baik kalau pulang terlalu malam," kata Jaksa- Kadep dari Divisi PSDM membuka suaranya.
Dalam hati Isa berteriak, akhirnya ada yang ngomonb juga.
"Ya udah, rapat hari ini selesai. Besok kan hari libur, gue mau kita rapat dari jam sepuluh pagi. Biar pulangnya gak kemaleman," tukas Ari- Senior selaku ketua umum Himpunan setelah melihat jam ditangannya.
Semua anggota langsung bersiap membereskan barang-barangnya, berdoa bersama lalu pergi meninggalkan ruangan. Isa dan Abi jalan beriringan menuju tempat parkir, niatnya sebelum Abi pulang ke kosan ia mau mengajak Isa makan terlebih dahulu.
"Bi!" Keduanya menengok.
"Kenapa?"
"Gue mau bilang, proposalnya gue kirim agak malaman. Sekitar jam dua belas malem?"
"Yeh, itu mah bukan agak lagi. Udah tengah malam namanya," sewot Abi.
"Iya, sekitar jam segitu soalnya gue mau biasalah, ngapel."
"Ngapel apaan jam segini?" Kini Isa yang bertanya.
"Ngapelin cewek gue lah, udah seminggu gue meriang."
Isa dengan sigap menyentuh kening Yohan. "Nggak panas tuh."
Abi yang melihat langsung nyeletuk, "meriang yang Yohan maksud itu merindukan kasih sayang."
"Nah, betul. Ya udah ya gue duluan agak malaman ya Bi," ucap Yohan sambil berjalan menjauh dari keduanya.
"Temen sedivisi lo stres semua."
Abi terkekeh, ia merangkul Isa sampai parkiran.
"pakai jaket gue." Abi melemparkan jaketnya, dengan sigap langsung ditangkap oleh Isa.
"Terus lo? justru yang harusnya pakai jaket itu lo. Kan lo yang nyetir."
Abi menggeleng ribut. "Nggak Bel, lo itu ringkih tau gak? Kena angin sedikit masuk anginnya sampai tiga hari." Isa cemberut mendengar penuturan Abi. Ia bergegas memakai jaket Abi, kemudian naik ke atas motor.
"Mau makan apa, Bel?"
"Gue mau sate Taichan yang di depan jalan kampus itu Bi." Abi mengangguk, keduanya lantas pergi meninggalkan pekarangan kampus.
Niat hati ingin menikmati malam dengan sepiring sate Taichan langsung pupus seketika saat Juna menghubunginya untuk langsung pulang ke Kosan Esa karena anaknya sedang tumbang sedangkan Juna harus menjemput Naura yang baru saja menyelesaikan latihan menarinya.
"Juna!" Belum turun dari motor, namun Isa sudah berteriak kencang.
"Berisik, Bel." Juna mengintrupsi Isa.
"Gue kan mau saturdate sama Abi tadi."
"Saturdate-nya gue ganti sabtu depan sama gue. Hari ini lo makan Taichannya di Kosan dulu, si Esa sakit."
Tangan Isa langsung mengarahkan jari kelingkingnya pada Juna. "Janji dulu."
Juna menautkan jari kelingkingnya dengan Isa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Semua Tentang Kita
Fiksi PenggemarSebagai seorang Mahasiswa banyak sekali kekurangan yang dirasakan, kurang tidur, kurang duit, kurang berat badan, kurang kasih sayang juga ada. Start : 27 Januari 2023 End : 12 Agustus 2023