"Salat subuh, Nak." Pagi ini Bu Hidayati membangunkan putrinya dengan lembut.
Sejak kemarin, Ayudia disuapi makanan apa pun muntah, tak masuk apa-apa. Kini tubuhnya semakin lemah. Lebih lemah dari kemarin.
"Masuk angin kali, Bu," komentar Pak Hanafi yang baru saja pulang dari salat subuh berjamaah di masjid.
Bu Hidayati menoleh memerhatikan komentar suaminya sekilas.
"Kan katanya kemaren dia nggak makan siang. Terus pas pagi, sarapan juga nggak banyak," lanjut beliau.
Bu Hidayati mengerutkan dahi, wanita itu agak setuju dengan perkataan suaminya.
"Iya, sih. Bisa jadi masuk angin ini mah." Ibunya meyakinkan diri.
Sejenak ada desir lega dalam hatinya. Padahal dia kemarin sudah menerka hal-hal buruk tentang putrinya. Namun, gadis itu pun tak memiliki pacar, kan?
***
Halo selamat pagi, selamat hari Jumat semua.
Terima kasih sudah jadi pembaca setia, ya.Untuk kelanjutan Sebaris Cinta Ayudia bab 10 ada di www.karyakarsa.com, ya. Akun: Fitria Noormala
Di sana sudah mau otw bab 24 hari ini. Jangan sungkan mampir, ya (?)Terima kasih sudah follow, komen dan vote.
Salam,
Author ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebaris Cinta Ayudia
RomanceAyudia Adhisti adalah siswi SMA kelas sebelas yang mengikuti ekstrakurikuler musik di sekolahnya. Tiga bulan setelah acara pensi sekolah itu dia telat haid. Tapi, tak ada yang curiga sama sekali karena siklus haid dirinya memang tak teratur. Namun...