Bab 20

72 1 0
                                    

Matahari sudah mulai merangkak ke atas, baik Bu Hidayati, Pak Hanafi dan Ayudia hanya terdiam memandangi jalan Jakarta yang sudah padat oleh kendaraan. Apa lagi sekarang akhir pekan.

Perut Ayudia berbunyi beberapa kali, wajahnya pucat dan tubuhnya mulai melemah. Napasnya terdengar berat dan lelah.

"Hoek!" Perempuan muda itu sudah menahan ini sejak tadi. Sekarang semuanya tak bisa tertahankan lagi.

"Hoek!" 

Sopir taksi menoleh dari spion dalam ke arah perempuan muda di jok belakang mobil.

"Hamil, Bu, anaknya?" Bibirnya menyeringai penuh sindiran.

***

Halo semua, maaf baru update lagi ✌️😋
Btw kisah SEBARIS CINTA AYUDIA sudah sampai bab 34 lho di karya karsa, hayuk mampir 😍

Jangan lupa follow, komen dan vote juga yaa.

Oia, baca juga novel aku yang lain!

Salam,

Author 💜

Author 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebaris Cinta AyudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang