Bab 22

47 0 0
                                    

Cuplikan:

Saat napas Ayudia terasa semakin pendek, ponsel di dalam saku rimpelnya bergetar. Sebuah pesan masuk.

±6281x xxxx xxxx
Hai, Yu. Ini gue Benny.

Netra perempuan muda itu tiba-tiba membeliak. Lama sekali dia menantikan saat-saat ini. Namun, jika Benny menghubunginya setelah kunjungan kemarin, perasaannya agak khawatir. Bisa saja dia mengancam atau setidaknya mengintimidasi. Toh, dia melakukan hal nekat seperti melecehkan perempuan tak dikenal saja seperti tanpa dosa.

***

Halo, semuanya. Aku kembali update lagi, nih.
Yuk, yang mau tau lanjutan kisah Sebaris Cinta Ayudia, boleh merapat ke Karya Karsa atau Bestory. Di sana sudah sampai bab 48, lho!

Jangan lupa follow, vote dan komen, yaaa.

Salam,

Author 🧡

Sebaris Cinta AyudiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang