BAB 1

1.8K 26 1
                                    

Plak

"Kamu dasar anak tidak tau diri, siapa suruh kamu masuk ke kamar saya?hah?" Teriak seorang wanita paruh baya dengan suara melentang.

"Maaf ma tadi Bella hanya mau melihat kedaan mama" ucap Bella sambil memegang pipinya yang memerah.

"Gak usah banyak alasan kamu, kamu mau mencuri barang saya kan? Dasar anak tidak tau diri, saya menyesal peenah melahirkan anak seperti kamu, keluar kamu dari kamar saya!".

"I-Iya ma Bella keluar".

"Ma ada apa? Kenapa ribut-ribut, wanita itu buat kesalahan apa lagi?" Ucap seorang gadis muda dengan tatapan tajamnya.

"Gak apa-apa sayang tadi perempuan sial itu memasuki kamar mama tanpa ijin makanya mama marah, putri mama yang paling cantik ini ada apa kesini hmmm?" Ucap sang mama sambil mengelus kepala gadis tersebut.

"Maaaa Anna mau dress yang keluaran baru itu dengar-dengar dress itu limited edition, beliin Anna yah maaaaa pleasee".

Bella yang melihat percakapan sang kakak dengan mamanya mulai merasakan sakit di hati dan menangis.

"Iyah nanti kita bilang ke papa yah putri mama tersayang, heh kamu anak tak tau di untung ngapain kamu masih disitu saya suruh kamu keluar!"

"I-Iya ma Bella pamit dulu" ucap Bella sambil menahan tangisnya.

Bella pun keluar dari ruangan mamanya dan segera pergi ke kamarnya. Sesampainya di kamar Bella duduk diam di atas tempat tidurnya sambil melihat kamarnya yang sangat kecil seperti kamar pelayan di rumah mereka.

"Apakah salah Bella terlahir di keluarga ini dan membuat mama menderita?" Ucap Bella sambil menangis.

Setelah menangis dalam waktu yang lama Bella pun tertidur di kamarnya, tidak lama kemudian sang ayah pulang dari kantor.

"Sayang papa pulang!".

"Papa Anna kangen sama papa" ucap Anna sambil berlari ke arah sang papa.

"Papa juga kangen sama Anna" kata sang papa sambil memeluk Anna.

"Paaa Anna boleh gak beli dress baru?" Ucap Anna dengan nada manjanya.

"Boleh dong apasih yang enggak buat putri cantik papa ini".

Di sisi lain Bella yang mendengar kepulangan sang papa bersiap-siap untuk menyambut kedatangan sang papa, namun bukan sambutan hangat yang iya terima tapi tatapan sinis dari sang papa yang iya terima.

Setelah melihat tatapan sang papa Bella pun hanya melihat dari sudut ruangan.

"Papa sudah pulang ayo mandi dulu biar mama siapkan baju dan makan malam" ucap sang mama sambil mengambil tas dan jas sang papa.

"Heh kamu ngapain berdiri di situ sana masak buat makan malam!" Jerit sang papa yang membuat Anna dan mamanya melihat ke arah Bella dengan tatapan marah.

"I-Iya pa Bella siapkan makan malam segera" jawab Bella dengan raut wajah terkejut.

Papa beserta mama dan Anna pun segera ke kamar mereka bersiap-siap untuk makan malam.

"Hari ini juga sama seperti biasa hahhh kenapa Bella harus di perlakukan beda dari Anna, apa salah Bella?" Ucap Bella dengan nada sedih.

Sesampainya di dapur Bella pun bersiap-siap untuk memasak makanan yang akan di makan keluarganya.

"Heh kamu ngapain disini?"

Setelah mendengar kata-kata itu Bella lamgsung menoleh kebelakang dan melihat salah satu pelayan setia kakanya sedang berdiri di depan pintu sambil memandangnya.

"Saya sedang masak untuk makan malam" jawab Bella dengan muka heran.

"Kamu sudah pintar menjawab yah sekarang, sini ikut saya! Saya kasih kamu pelajaran karena berani menjawab saya".

Mendengar kata-kata pelayan Anna, Bella hanya bisa terdiam dan pasrah di seret oleh pelayan tersebut.

"Seperti biasa tidak ada yang peduli dengan Bella" ucap Bella dalam hati sambil melihat ke arah pelayan yang ada di sekitar dapur.

PERNIKAHAN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang