CHAPTER 7 : TERKUAKNYA IDENTITAS KETUA DANGER (revisi)

319 30 0
                                    

"Aku bahagia bersamamu"
(Almira Rubi)
"Aku hanya takut kamu pergi dariku" (Vee Arkarna)

Setelah meninggalkan tempat Ibu Sri, Vee mengendarai motornya menuju ke sebuah restoran ayam cepat saji.

Setibanya di restoran tersebut, Vee menolehkan kepalanya ke belakang dan menyuruh Almira untuk cepat turun dari atas motornya.

Almira menatap heran wajah Vee, "Kenapa kita kesini, Vee?" tanya Almira dengan ekspresi bingung.

"Lo belom makan dari siang, jadi kita makan dulu sebentar di sini," jawab Vee tanpa melihat ke arah Almira, tapi tangannya langsung mengandeng tangan Almira sampai mereka berada di dalam restoran.

"Lo belom makan dari siang, jadi kita makan dulu sebentar di sini," jawab Vee tanpa melihat ke arah Almira, tapi tangannya langsung mengandeng tangan Almira sampai mereka berada di dalam restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo duduk di sini aja, biar gue yang pesenin." Almira hanya mengangguk pasrah, membantah pun pasti Vee akan jauh lebih memaksa.

Sejak awal kedatangan Almira yang di gandeng oleh Vee, sebenarnya sudah menarik perhatian banyak pengunjung di sana, terutama dari pengunjung pria. Banyak yang berbisik membicarakan mereka dan juga mengenai penampilan Vee yang sangat berbanding jauh dengan Almira yang sangat cantik.

Almira mengetahui hal itu tapi ia lebih memilih tidak peduli, toh yang tahu penampilan sebenarnya seorang Vee adalah dia sendiri. Walaupun sebenarnya ia ingin sekali bertanya kepada Vee kenapa dia harus berpenampilan cupu seperti itu, padahal ia memiliki wajah yang kelewat tampan untuk ukuran seorang pria.

Lama menunggu karena banyaknya antrian, akhirnya Vee datang dengan membawa nampan berisi dua paket ayam yang berisi nasi dan minuman.

"Sorry kalau gue cuma bisa pesenin ini doang, duit gue kurang soalnya kalau harus pesen macem macem," ujar Vee yang justru mengundang tawa kecil dari Almira dan beberapa kali anggukan kepala seolah mengiyakan perkataan dari Vee.

Saat tengah menikmati makanan mereka, tiba-tiba Vee teringat soal ucapan Andre di halaman sekolah tadi dan ia dengan rasa penasaran yang cukup tinggi akhirnya bertanya pada Almira,

"Hmmm ... gue denger tadi lo mau balapan lagi?" tanya Vee setelah ia terlebih dulu menghabiskan makanannya.

Almira berhenti mengunyah dan mengangguk. "iya," jawabnya.

"Lo hobi banget balapan ya?" Kali ini Vee bertanya lebih dalam tentang hobi ekstrem dari gadis itu.

Almira menggeleng, ia mengelap mulutnya terlebih dulu baru menjawab pertanyaan Vee, "Bukan hobi tapi lebih ke pelarian hiburan gue doang sih."

"Terus lawan lo itu yang kemarin lo ceritain ke gue? Yang kata lo curang ?"

Pertanyaan Vee kali ini mengundang perubahan dari ekspresi wajah Almira. Ia terlihat menatap kosong ke arah depan, sekelebat bayangan kejadian beberapa bulan lalu kembali tergambar jelas di pelupuk matanya, "Bukan," jawab Almira pelan, kemudian ia menundukan kepalanya.

Merasa ada sesuatu yang mencurigakan, Vee mengambil ponselnya yang berada di dalam tas lalu mengetikan sesuatu untuk ia kirimkan pada seseorang.

"Cari tahu balapan liar malam ini pemainnya Aliya, racing queen"

VEE : THE ASSASSIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang