"Aku tidur sebentar ya ... Aku cape
Rubi, tolong jaga diri kamu. Tugasku sudah selesai"(Vee Arkarna)***
Mobil ambulance sudah membawa Vee menuju rumah sakit terdekat, bersama dengan Anggra dan Almira yang ikut masuk mendampingi Vee.
Selama perjalanan, kesadaran Vee sudah benar-benar hilang. Detak jantungnya juga sudah melemah. Tangisan Almira tidak pernah berhenti, tangannya terus setia menggenggam tangan Vee yang sudah terasa sangat dingin.
Vee berhasil menggagalkan pernikahan Almira dengan Joan, dan kini acara pernikahan tersebut sudah hancur berantakan. Roy bersama dengan keluarga Joan, saat ini hanya bisa pasrah dan menerima keadaan mereka.
Sementara itu, ketiga anggota danger yang lain, sudah membawa dan mengamankan Salendra di markas Black Cobra.
***
"Vee ... kamu harus kuat, sayang. Kamu ga boleh kalah. Kamu jangan tinggalkan aku." Almira terus meracau meratapi tubuh Vee yang hanya diam tanpa pergerakan dan mata yang tetap tenang terpejam.
Almira dan Anggra, keduanya kini di landa perasaan ketakutan dan tidak siap menerima kenyataan nantinya. Terlebih Almira, dia tidak akan sanggup mendengar apapun berita buruk yang disampaikan oleh tim dokter nantinya.***
RUMAH SAKIT
Mobil ambulance sudah berhenti tepat di depan lobi Rumah sakit dan pihak petugas kesehatan pun sudah bersiap untuk membawa brankar Vee menuju ruangan ICU.
Di saat seperti ini, Anggra tidak pernah melepaskan sedikitpun tangan Almira, dia sangat mengkhawatirkan kondisi kekasih dari sahabatnya.
Beberapa jam terlewati dengan sangat lambat, Vee kini sedang ditangani oleh tim dokter di ruang operasi dan sampai detik ini belum ada tanda-tanda operasi Vee akan selesai.
Anggra memperhatikan kondisi Almira layaknya mayat hidup berpakaian pengantin. Wajah dan mata Almira sudah sangat sembab akibat tangisan yang tak kunjung usai.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEE : THE ASSASSIN (END)
Romance"Kalau aku tidak bisa memilikimu di dunia nyataku, dapatkah aku memilikimu di dunia mimpiku?" "Kenapa harus kamu anak dari pembunuh ayahku." "Apa kamu mau menghabiskan sisa hidupmu bersama dengan anak dari pembunuh ayahmu sendiri?" Mata itu menatap...