APARTEMEN JOAN
Setelah pulang dari sekolah, Almira memutuskan untuk menginap sementara di apartemen Joan, tentunya tanpa sepengetahuan Vee. Dirinya sedang merasa suntuk dan juga bosan jika harus pulang ke rumahnya yang seperti neraka baginya.
Kak Joe," panggil Almira, saat ia baru saja keluar dari kamarnya, dan melihat Joan tengah sibuk melihat layar Tab-nya dengan mata yang sesekali terlihat memicing.
"Kenapa, Dek?" saut Joan tanpa menolehkan pandangannya dari layar Tab.
Almira berjalan pelan lalu duduk persis di sebelah Joan, ia mengintip apa yang sedang dilihat oleh tunangannya.
"Apa itu, Kak?" tanya Almira ingin tahu.
"Kemarin Polisi menemukan anak kecil di jalanan yang sepi, keadaannya sangat memperihatinkan dan sekarang ada di rumah sakit."
Almira hanya manggut-manggut sok paham, lalu ia bertanya, "Anaknya seperti apa, Kak? Ada fotonya ga?"
Joan menyerahkan layar tab-nya kepada Almira agar Almira bisa melihat foto dari anak yang ditemukan kemarin. Walaupun saat ini, foto yang di keluarkan polisi adalah keadaan anak itu yang tengah terbaring tidak sadarkan diri, tapi hasil jepretannya sudah cukup jelas untuk memperlihatkan wajah anak itu.
Pupil mata Almira tiba-tiba membesar. "Kak, inikan Chaca!" Almira berteriak histeris karena foto yang ada di sana adalah foto anak kecil yang ia temui saat mengantarkan Vee ke panti asuhannya dulu.
"Kamu kenal, Dek?" tanya Joan setengah tidak percaya, Almira mengangguk untuk meyakinkan Joan.
"Kak, kita harus segera kesana sekarang, ayo Kak," ajak Almira menarik tangan Joan agar lekas berdiri.
Joan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Itu semua karena permintaan Almira yang menyuruh Joan agar bisa segera tiba ke rumah sakit.
Setibanya mereka di rumah sakit, Joan dan Almira langsung menuju ke bagian informasi dan bertanya terkait pasien anak perempuan yang ditemukan oleh kepolisian kemarin.
"Kalian adalah keluarga pasien?" tanya Perawat yang berjaga di sana.
Almira dengan nafas yang sudah naik turun, menjawab dengan ekspresi raut wajah yang begitu khawatir.
"Saya kakaknya, Sus. Bisa beritahu saya di mana kamarnya, Sus?" Almira mendesak perawat tersebut agar bisa cepat menyebutkan di mana kamar rawat Chaca. Almira sangat yakin kalau anak perempuan itu adalah Chaca.
Setelah mendapatkan informasi kamar perawatan Chaca, Almira dan Joan segera bergegas menuju kamar yang tadi sudah di sebutkan.
Di depan kamar rawat, ternyata ada beberapa polisi yang terlihat tengah berjaga di sana. Almira segera menghampiri Polisi tersebut dan menjelaskan maksud dari kedatangannya.
"Maaf mba, tapi kami masih belum bisa mengizinkan mba dan mas untuk masuk ke dalam. Selain karena kondisi pasien yang belum sadarkan diri, kami juga harus memastikan kalau pasien memang mengenal mba dan mas." Penjelasan yang diberikan oleh polisi tadi membuat Almira semakin frustasi. Ia sungguh mengkhawatirkan keadaan gadis kecil yang sudah mencuri perhatiannya karena tingkah lucunya.
"Sabar dulu, Mir. Apa yang di omongin Polisi itu memang benar. Mereka tidak bisa langsung mempercayai begitu saja semua perkataan pihak yang mengaku sebagai keluarga dari pasien."
"Jadi, kapan kita bisa ketemu Chaca, Pak?" tanya Almira.
"Nanti kalau pasien sudah sadarkan diri ya mba," jawab Polisi itu.
Selagi menunggu Chaca sadar, Almira tiba-tiba teringat pada Vee dan segera menghubunginya. Pria itu pasti belum tahu tentang berita ini.
Panggilan Almira tidak mendapatkan respon sama sekali dari Vee. Sudah puluhan kali Almira menghubungi ponselnya tapi tetap tidak ada jawaban. Hingga akhirnya Almira menjadi kesal sendiri dan membiarkan Vee yang akan menghubunginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/340877878-288-k676245.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VEE : THE ASSASSIN (END)
Romance"Kalau aku tidak bisa memilikimu di dunia nyataku, dapatkah aku memilikimu di dunia mimpiku?" "Kenapa harus kamu anak dari pembunuh ayahku." "Apa kamu mau menghabiskan sisa hidupmu bersama dengan anak dari pembunuh ayahmu sendiri?" Mata itu menatap...