Atmosfer

256 41 11
                                    

Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu yaaa..
Jangan lupa komen disetiap paragraf nya...
‼️‼️
Tandai jika typo guys..
Happy reading ‼️‼️🖤

*****

Pagi ini SMA PRIMA SCHOOL terlihat ramai oleh para siswa baru yang akan menyambut masa orientasi sekolah mereka.
Terlihat beberapa senior yang sudah mengenakan almamater OSIS berjejer untuk merapikan barisan para siswa baru yang terlihat berantakan. Barisan tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan instruksi dari Tara Beggan si ketua OSIS, tujuannya adalah agar lebih leluasa untuk membagi para senior disetiap barisannya. Dalam beberapa menit kedepan acara ospek tersebut akan di mulai, diikuti dengan beberapa kata sambutan dari kepala sekolah dan guru-guru yang bersangkutan.

"Aduhh.. gue telat...!" Ucap seorang gadis yang sejak tadi mencoba berlari dari arah gerbang utama SMA PRIMA SCHOOL yang hampir ditutup. Benar saja, sedetik kemudian security sekolah yaitu Pak Dirga dengan cepat menutup gerbang yang bercat putih tersebut.
Gadis yang pada hari pertama telat ospek itupun menghela nafas panjang akibat kecerobohan nya bangun kesiangan hari ini sehingga berdampak pada reputasinya di sekolah. Gadis itu kemudian mencoba memperhatikan sekitar berharap ada seseorang yang dapat membantunya namun kosong, hanya terlihat beberapa kendaraan yang berlalu lalang.

"Lo mau masuk atau mau bengong?" Ucap seseorang di balik punggung gadis tersebut, tanpa aba-aba gadis tersebut mencoba berbalik badan dan mendapati seorang cowo yang terlihat memakai seragam sepertinya dan membawa peralatan ospek seperti yang ia bawa juga.

"Kalo Lo ga mau masuk, gue masuk sendiri" ucap nya sembari berlalu meninggalkan gadis tersebut.

"Eh.. i-iya gue mau masuk" sambungnya sembari mengikuti cowo itu dari belakang.

"Kita ga akan mungkin masuk lewat gerbang depan, jadi kita bakal manjat dari tembok belakang sekolah. Lo bisa kan?" Balas lelaki tersebut sembari mencari keberadaan tembok belakang sekolah yang dimaksud

"T-tapi gue ga bisa manjat" kata gadis tersebut dengan polosnya.

"Kalo Lo ga bisa manjat, Lo cuma nyusahin gue buat bawa Lo masuk ke dalem!"
"Lagian apa sih susahnya tinggal manjat doang, kaki Lo tinggal Lo naikin ke celah yang disitu tu" ucap lelaki itu sembari menunjuk ke arah celah di tembok tersebut
"Gue bakal jagain Lo dari bawah" ucap nya lagi

Gadis itu pun hanya mengangguk tanda memahami perkataan dari cowo tersebut.
Ia kemudian mencoba naik melalui celah-celah tembok dengan sangat hati-hati , kemudian berhasil turun dengan sendirinya disusul oleh cowo itu dibelakangnya.

"Bisa kan? Gitu doang ga susah" kata cowo tersebut sembari berlari ke arah barisan ospek yang sudah hampir dimulai.

Gadis berkuncir dua itu pun hanya tersenyum simpul.
Ia kemudian bergegas memasuki barisannya namun di tahan oleh Tara. Ternyata sedari tadi Tara sudah memperhatikan gadis itu dengan seksama. Ada suatu ketertarikan yang terjadi antara Tara dengan gadis itu pagi ini, sejak ia manjat pagar sekolahan.

"Barisan Lo bukan disini" Ucap Tara

Gadis yang mengenakan kuncir dua dengan pita kuning serta name tag besar yang digantung di lehernya ternyata mampu menarik perhatian Tara si ketua OSIS,

Dengan tatapan bingung ia menjawab "Maaf kak, tapi di papan pengumuman nama saya tercantum di barisan 8"

"Lo pindah ke barisan 1 ya" sambung Tara sembari berlalu meninggalkan gadis itu.
Dengan berat hati ia kemudian mengikuti arahan si ketua OSIS karena tak ingin merusak hari pertama nya, Ia pun kemudian berdiri pada barisan 1 yang ternyata dipimpin oleh Tara sendiri.

Semesta Aurelliea Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang