Okultasi Venus

176 1 0
                                    

Halo everyone...
Welcome back...
Selamat menikmati new chapter ini yaaaa guysss
Semoga sukaaaa

Happy readinggggggggg❗️

Malam ini diwarnai dengan cahaya dari bintang-bintang yang bertebaran di angkasa luas membuat malam terasa lebih bercahaya, Pelangi berjalan menyusuri malam dengan berjalan kaki katanya ia ingin menghirup udara segar, masalah yang ia alami belakangan ini terlalu membuat dadanya sesak hingga lupa udara yang segar itu seperti apa rasanya.
Setelah memarkirkan mobilnya di ujung taman itu, kaki nya mulai menyusuri jalan setapak di taman Bunga ini.
Hanya ada beberapa pengunjung disana membuat Pelangi lebih intens untuk menenangkan dirinya sendiri.

Ia kemudian duduk disalah satu bangku di taman itu dengan tatapan lurus kedepan. Ia sedang tidak ingin memikirkan apapun hingga suara seseorang dengan topeng hitam mengangetkan nya dengan sebuah benda dingin berbentuk pipih yang diarahkan ke leher nya itu membuat Pelangi sangat terkejut.

"Lo harus mati kali ini"

Satu kalimat yang keluar dari mulut seseorang itu mampu membuat Pelangi terdiam, ia tak mampu memberontak atau bahkan minta tolong. Tubuhnya kaku dan keringat dingin mulai membasahi bajunya.
Keadaan disekitarnya sangat sepi, bahkan orang-orang yang tadi ia lihat sekarang sudah tak menampakkan wujudnya. Rasanya gadis berambut cokelat itu hanya seorang diri di taman ini. Tenggorokan nya sangat susah untuk mengeluarkan suara, ia sangat ingin berteriak meminta pertolongan namun pisau yang berada di leher nya mulai terasa sedikit menggores bagian lehernya itu
Ia sangat takut sekarang.

*****

Galaxy
Space, temuin gue di taman deket sekolah sekarang, ajak Rigel dan yang lainnya. Gue ga bisa ajak kalian ketemu di basecamp karena Sky ada disana.
Tulis Galaxy pada room chat tersebut

Galaxy kemudian memacu motornya ke arah taman yang menjadi titik temu mereka, ia bermaksud ingin menyelesaikan kasus Pelangi beberapa Minggu yang lalu dengan bukti yang dipegang oleh Space mereka harus menemukan pelaku itu agar tidak ada korban selanjutnya.

Dilain sisi Space, Leo dan Rigel yang berada di basecamp itu kemudian beranjak untuk bertemu dengan Galaxy tanpa dicurigai oleh Sky yang masih terlihat uring-uringan bersama Bevan dan Pedro.
Mereka bertiga kemudian pergi menggunakan satu mobil saja untuk menghindari kecurigaan Sky jika mereka pergi berbarengan.

"Kita mau ngapain sih?" Tanya Leo penasaran

"Nyelidiki kasus Pelangi yang jatuh ke kolam renang kemarin Leo" balas Space

"Kasus kemarin aja belum kelar, ini kita nyelidiki kasus baru lagi? Udah kaya detektif aja" ledek Leo

"Iss... Tapi gue punya bukti"
"Dan kecurigaan gue mengarah ke satu orang"
"Orang ini mungkin berkaitan dengan kasus kematian Alula" sambung Space lagi

"Lo serius?" Tanya Rigel dengan nada penasaran

"Iya Gel. Kemarin waktu Lo pada masih di rumah sakit buat jagain Pelangi, gue udah cerita sama Galaxy"ungkap Space menjelaskan

Galaxy sudah memarkirkan motornya, ia berjalan ke arah taman untuk menunggu yang lainnya.

*****

Pelangi dipaksa berjalan mengikuti seseorang bertopeng hitam tersebut dengan pisau yang masih menempel pada lehernya. Sepertinya pisau tersebut sudah menggores sedikit bagian leher Pelangi karena ia merasakan perih di bagian lehernya itu.

"Jangan berani Lo teriak atau leher Lo bakal gue tusuk!" Ancam orang tersebut

Pelangi mengangguk pasrah sembari menahan nafasnya. Ia takut jika pisau itu terus akan menggores lehernya.
Air matanya mulai menetes. Ia hanya dapat memejamkan mata nya ketika orang bertopeng hitam tersebut menyeretnya ke suatu tempat gelap dan berbisik
"Selamat tinggal gadis malang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semesta Aurelliea Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang