Bulan Sabit

24 5 0
                                    

Halo everyone...
Welcome back...
Selamat menikmati new chapter ini yaaaa guysss
Semoga sukaaaa

Happy readinggggggggg❗️

"Bulan sabit adalah bentuk bulan yang melengkung seperti sabit. Berbentuk seperti sebuah lingakaran besar yang dikosongkan oleh sebuah lingkaran kecil yang berporos di satu sisi. Jika dibalik, bulan sabit bahkan mirip sekali dengan lengkungan sebuah senyum.
Senyuman indah seperti milikmu."
*****

"Apaa?!" Ucap Pelangi seakan tak percaya sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya

"Lo apa-apaan sih Ra?!" Bentak Sky ke arah Chara sembari mendekat ke arah gadis itu kemudian mendorong bahu Chara kasar.

Sedetik kemudian sebuah rekaman dari alat perekam yang entah berasal darimana terputar ditengah-tengah mereka, menampilkan sebuah suara yang mengatakan :

"Hai La, maaf gue baru bisa ke makam Lo hari ini, maaf selama ini terkesan gue ga peduli lagi sama Lo, tapi gue masih peduli kok La, gue masih tetap menghargai Lo dalam hidup gue"

"Lo itu lucu, imut, polos. Dan paling takut sama yang namanya berantem, hehehe...
Tenang aja La masih tetep Lo pemenang buat hati gue kok"

"Gue sayang Pelangi tapi gue juga sayang Alula. Alula itu hidup gue. Ga akan terganti. Tolong jangan paksa gue buat milih. Gue ga akan bisa"

Rekaman yang menampilkan beberapa potong kalimat dari Sky itu akhirnya berhenti.

Deg...

Dada Pelangi seakan ditusuk ribuan pisau, sesak pasti, sakit apalagi
Kecewa bahkan sedih sudah bercampur didalam diri gadis berambut cokelat itu saat ini
Ia tak menyangka jika selama ini ia hanyalah bayang-bayang seorang Alula. Sky tidak mencintai nya. Mungkin lebih tepatnya dirinya hanya pelampiasan
Pemenangnya? Tentu gadis bernama Alula itu.

Pelangi seakan hilang keseimbangan dan hampir terjatuh namun tubuhnya masih dapat mengimbangi itu.

"Rekaman itu bener Sky?" Ucap Pelangi lirih. Mata nya sekarang sudah mengeluarkan bulir-bulir air mata yang mengalir deras dari pipi nya

Sky yang terlihat emosi langsung mencari keberadaan orang yang meletakkan alat perekam suara itu di atas meja

"INI PUNYA SIAPA?!!" bentak Sky ke arah teman-temannya itu. Namun tak ada yang menjawabnya. Mereka bungkam seakan tak tau siapa pemilik dari alat perekam suara itu.

"PADA GA PUNYA MULUT YA! ANJING LO SEMUA!!" ucap Sky kasar

"Sky stop! Lo cukup jawab pertanyaan gue! Rekaman itu bener? Bener i-itu suara Lo ? B-bener kalimat yang Lo ucapkan pada rekaman itu Sky? JAWAB BRENGSEK!!!" bentak Pelangi sembari mendorong bahu Sky ke sembarang arah dengan gemetar yang mulai merasuki tubuhnya

"Lo tega sama gue! TEGA?!!"

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Sky saat itu. Tamparan yang berasal dari gadis berambut cokelat yang merasa hatinya sangat sakit saat ini

"SAKIT SKY!! SAKITTTTT!!"

"Ternyata selama ini gue cuma jadi bayang-bayang cewe yang Lo cinta!! Terus kenapa waktu itu Lo nembak gue? KENAPA??!! KENAPA HARUS GUE YANG JADI KORBAN SAAT HATI LO BELUM BISA NERIMA GUE!! KENAPAAA??!! JAWAB!!

"By, ga gituu....."bantah Sky sembari menatap mata Pelangi dengan amat dalam. Mata yang sekarang sudah basah oleh cairan bening yang mengalir dengan deras dari pelupuk mata gadis berambut cokelat itu.

Semesta Aurelliea Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang