Konjungsi Bulan

37 5 0
                                    

Welcome back !
Happy reading
Semoga syukaaakk....

Warning alert ❗️
18+

Malam ini jam menunjukkan pukul 11 malam. Pelangi keluar mengendarai mobil nya. Pikirannya kacau. Seakan tidak tenang berada dirumah.
Ia izin pamit pada bi Meimei untuk menginap dirumah Chara. Padahal tujuannya saat itu bukanlah rumah Chara.

Setelah membelah jalanan malam akhirnya Pelangi sampai pada sebuah tempat orang dewasa dengan music yang terdengar begitu kencang.
Yap...
Pelangi memutuskan untuk mabuk malam ini
Ia mengira dengan mabuk pikirannya akan sedikit lebih tenang dan melupakan masalahnya walaupun hanya sesaat.
Ia sedikit membuang napas pelan sebelum memasuki tempat itu.
Baru saja ia melangkahkan kaki nya ketempat itu, ia sudah dapat melihat banyaknya orang yang sedang mabuk bahkan bercumbu didepan matanya.
Gadis berambut cokelat itu tidak mempedulikan sesuatu yang berada didepannya itu ia melanjutkan langkahnya hingga sampai pada sofa yang telah ia booking sebelumnya.
Terlihat beberapa minuman sudah berjejer di atas meja itu.
Pelangi duduk sambil mengambil gelas yang berisi alkohol didepannya kemudian meneguk segelas alkohol itu.

Rasanya sungguh pahit.
Entah mengapa orang-orang begitu menyukai minuman ini.

Tanpa sadar Pelangi sudah meneguk 2 botol alkohol didepannya.
Kepalanya mulai pusing dan mata nya sesekali terpejam.

*****

"Apa yang harus gue lakuin Leo?" Ucap Sky ke arah Leo sahabatnya. Tatapannya tertuju kedepan dan terlihat kosong. Ia sangat putus asa saat ini

"Lo harus milih Sky. Alula atau Pelangi. Tanya hati Lo. Lo ga liat tadi Pelangi hancur banget. Kasihan dia" balas Leo sembari menatap intens sahabatnya itu.

Sky kemudian memejamkan mata nya sembari mengembuskan nafas pelan.

"Gue sayang Pelangi. Tapi gue juga sayang Alula" balas Sky dengan lirih

"Pelangi itu nyata. Sedangkan Alula udah berada di atas sana Sky"

"Memang susah melupakan cinta pertama, tapi kenyataan akan terus berjalan Sky, Alula udah ga ada. Yang ada didepan Lo saat ini adalah Pelangi. Cintai dia kayak Lo cintai Alula" sambung Leo kemudian meninggalkan Sky pada tempat duduknya.

"Leo benar Sky, Lo harus milih Pelangi bukan Alula" kata Space dengan sedikit menepuk pundak cowok itu.

"Tapi gue ga bisa. Gue cuma cinta sama Alula. Sedangkan Pelangi.....
Gue cuma mau jaga dia. Ga lebih" balas Sky sembari memejamkan mata nya
Yahh mungkin Alula tak akan bisa tergantikan oleh siapapun. Alula tetap la pemenang nya sampai kapanpun. Se berusaha apapun Pelangi. Ia tidak akan pernah memiliki tempat itu di hati Sky.
Semua seakan percuma.

Pedro hanya menyaksikan pertengkaran mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sejujurnya ia tidak ingin mencampuri urusan orang lain.
Ia hanya mengamati mereka.
Dan tersentuh ketika mendengar omongan Pelangi tadi. Ia tidak menyangka jika gadis yang sering berdebat dengannya memiliki masalah yang begitu besar dalam hidup nya. Seakan ia mulai tertarik dengan gadis itu.
Pedro kemudian beranjak mengambil alat perekam diatas meja dihadapannya sembari memperhatikan biang masalah mereka hari ini

"Kira-kira siapa yang berani meletakan alat perekam ini ya?" Ucap Pedro sembari memperhatikan benda di tangannya itu

Space langsung menarik benda yang berada ditangan Pedro dan memperhatikan nya dengan teliti

"Iya gue juga penasaran, kayaknya emang tujuan nya menghancurkan hubungan Pelangi dan Sky " balas Space

*****

Semesta Aurelliea Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang