ALISTER ; BADBOY=CHAPTER SIX

11.5K 343 8
                                    

Sepulang sekolah benar saja Alister menghampiri Kelas Merry, saat ini gadis itu sedang sibuk memasukan buku ke dalam tas nya. Begitu ia keluar kelas betapa terkejutnya ia melihat lelaki berwajah tampan berdiri di depan pintu kelasnya dengan raut muka datar.

"Hei lo udah lama disini?" Tanyanya "Sorry lama"

"Yok pulang" ujar Alister menjawab masih dengan raut muka datarnya ia berjalan duluan dan Merry pun mengikutinya.

"Gue mau nanya" Ucap gadis itu membuat Alister memberhentikan langkahnya.

"Apa?"

Dengan cepat gadis itu melangkah berdiri di samping Alister dengan kedua tangannya menggenggam tali tasnya. "Bukannya gue geer atau gimana tapi gue heran aja lo yang gak suka dekat-dekat sama cewek tiba-tiba ngedekatin gue udah gitu ajak pulang bareng lagi"

"Kenapa? Gak boleh?" Tanyanya tanpa menatap wajah gadis disampingnya yang sudah terlihat kesal.

"Ya ya bukan gitu maksud gue cuma aneh aja"

"Udah gak usah dibahas, mau pulang gak?" Katanya mengalihkan pembicaraan "Atau mau gue tinggalin disini"

"Lo nyebelin juga ya, siapa juga yang mau ditinggal disini, katanya sekolah kita serem lo, Ada siswa yang pernah liat sos-"

"Mitos" potong Alister membuat Merry jadi bertambah kesal.

Cowok ini mau cari teman atau cari musuh sih batinnya.

"Al!"

"Hm"

"Lo tau Dara gak?" Tanyanya, ia sedikit mempercepat langkah kakinya mengikuti langkah besar Alister.

Mendengar nama Dara Alister sontak saja menoleh "dia temen lo?"

Merry menggeram kesal mendapat pertanyaan seperti itu "Dia musuh gue kalo lo mau tau, dia itu sok cantik sok pintar banget, kalo ngehina orang mulutnya gak difilter dulu sok-sok galak dikira semua orang tunduk apa sama dia dih"

Alister hanya diam, apakah semua cewek semuanya begini suka sekali menggibah. Masa dia harus ikutan menggibah mau ditaro dimana mukanya yang tampan ini.

"Pengen gue jambak-jamb-"

"Kita udah sampe di parkiran, lo jadi pulang gak?" Potong Alister takut-takut gadis itu semakin jadi.

"Jadi lo gak dengerin gue ngomong!"

"Gue cuma ngingatin, oh ya gue cuma bawa helm satu lo gapapa kan ga pake helm" kata Alister sembari memakai Helmnya. Gadis itu mengangguk namun masih terlihat jelas raut mukanya yang memerah karena kesal.

"Jangan lupa Ke mall dulu"

•••••

di Mall, Merry menuju ke tempat deretan gaun-gaun cantik, disebelah juga terdapat berbagai kaos dan hoodie. Alister hanya mengelus dada bersabar pasalnya sudah 1 jam mereka berkeliling namun Merry belum menemukan pilihannya.

Dari toko sepatu, baju, tas hingga keperluan lainnya tidak ada yang cocok sama sekali dimata gadis itu. Sekarang Alister mengerti perkataan Justin jika ia harus banyak-banyak bersabar.

Lelaki itu menatap Arloji di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 14.20 ia berdecak sembari mengikuti langkah gadis itu yang masih memilih-milih baju.

"Udah belum?" Tanyanya

Merry tak menghiraukan ia masih menatap gaun biru didepannya yang nampak cantik "Gimana menurut lo Al? gue cocok gak pake ini gue coba dulu ya" bukannya menjawab ia justru meminta pendapat.

Sontak Alister menggeleng "baju kurang bahan gitu mau lo beli" ucapnya datar namun ngejleb di hati.

"Ck iya deh" Merry langsung melepaskan pilihannya. Tak berapa lama ia melihat dres selutut yang sangat cantik sepertinya ia akan mencobanya terlebih dahulu.

Keluar dari ruang ganti ia menunjukkan dress yang ia pakai ke lelaki yang masih menunggu disana. "Gimana cocok gak sama gue?" Tanyanya meminta pendapat.

Namun lagi-lagi Alister menggeleng. "Gak!, biar gue yang pilihin"

"Ck yaudah deh" jawab Merry pasrah.

10 menit berkutat memilih baju akhirnya Alister menemukan yang menurutnya cocok pilihannya jatuh kepada kaos oversize berwarna hitam dan putih bergambar teddy bear di tengah-tengahnya.

"Yang ini aja udah cocok di badan lo" katanya masih menatap kaos itu.

Mata Merry berbinar senang, kaos itu terlihat sangat lucu dimatanya. Maka dengan segera ia pun memborong kaos itu dan membawanya ke meja kasir membuat Alister menganga dibuatnya.

"Nih mbak semuanya ya" Merry meletakkan semua baju-baju itu ke meja kasir.

"Totalnya satu juta ya kak, mau dibayar Cash at-"

"Totalnya satu juta kan, biar saya yang bayar" Ucap Alister yang memotong ucapan sang kasir, ia menyerahkan kartu black card nya membuat Gadis disampingnya hanya melongo.

"Hei gue masih punya uang kali" Ujar gadis itu tak terima namun Alister hanya diam.

Setelah dari membeli baju Merry tak urung membeli keperluan lainnya contohnya sepatu dan tas. Dan sekarang mereka sudah keluar dari mall dengan Alister yang sepertinya kelelahan mengikuti gadis itu.

"Mana no rekening lo biar gue transfer sekarang" kata Merry, ia menatap tajam Alister.

"kenapa? gak usah diganti" jawabnya tanpa menoleh kearah Merry.

"Gak Al gue masih punya uang kali buat beli keperluan gue, gue bukan orang susah yang minta belas kasihan!"

Ucapan gadis itu barusan membuat Alister melongo tak percaya bukannya berterima kasih gadis itu justru marah padanya.

"Mana no rekening lo?" Kesal dengan Alister yang masih diam gadis itu merebut handphone ditangannya "Kuncinya?"

"Ck tanggal lahir gue" jawabnya

"Ya gue gak tau, emang tanggal lahir lo tanggal, bulan tahun berapa?" Tanyanya masih dengan handphone ditangannya. Paperbag tadi sudah ia letakkan diatas motor Alister.

"08-01-200*"

Segera Merry mengetikan tanggal lahir Alister di handphone dengan jari lentiknya dan yap kuncinya terbuka menampakkan wallpaper hitam putih.

"Wallpaper yang membosankan" geram Merry

Setelah selesai dengan Aktifitasnya ia langsung mengembalikan handphone Lelaki itu tak lupa ia mengganti wallpapernya dengan ya dengan foto mereka berdua dengan sedikit paksaan Merry mengajak Alister untuk berfoto walaupun awalnya lelaki itu enggan dan benar saja hasil fotonya sangat lucu dengan Merry yang tersenyum manis dan Alister yang bermuka masam tidak ada sedikitpun senyuman dibibirnya.

"Jangan diganti wallpapernya!" Ujarnya.

"Kenapa?" Tanya Alister bingung, "kita gak pacaran kenapa wallpaper gue foto kita berdua?"

Merry hanya terkekeh geli melihat ekspresi Alister "bodoh lah daripada Wallpaper lo membosankan kayak tadi"

"Hah?, Lo suka sama gue" Ujar Alister dengan pd nya membuat gadis itu mendorong keningnya dengan jari telunjuknya.

"Dih selain Kulkas lo juga punya tingkat kepedean yang tinggi ya hahaha" Merry tertawaa tak peduli orang-orang menatap aneh kearah mereka. Seperti nya Aliater salah mengira Merry cewek anggun.

" Naik, kita pulang!" Kata Alister, sungguh ia sangat malu sekarang. Lihatlah semua tatapan mata tertuju pada mereka.

Namun baru saja mereka hendak menaiki motor suara Familiar Terdengar memanggil namanya.

"Galen!"

Deg!

•••••

ALISTER ; Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang