Di Rooftop sekolah, seperti biasanya Inti Geng Omorfos akan berkumpul saat jam pelajaran berlangsung. Rooftop sendiri sudah seperti Markas bagi mereka, bahkan diantara mereka banyak yang membawa makanan, minuman, rokok bahkan gitar untuk sekedar berkumpul.
Alister kali ini tampak berbeda, ia hanya duduk anteng sembari menghisap rokoknya, tak seperti biasanya dia akan seperti patung hidup kali ini ia ikut mengobrol bersama teman-temannya.
Jeremy melirik Kearah Alister tentu ia menyadari perubahan Alister, apalagi Alister sesekali juga tersenyum sendiri. Ia pun mengambil gitar dan memainkannya kemudian ia bernyanyi.
"Senyuman terlukis di wajahku disaat aku mengingat kamu"
Justin dan yang lainnya yang menyadari itu pun ikut bernyanyi namun mata mereka semua melirik Alister.
"Tawamu, Manja mu membuatku rindu, tak sabar ingin bertemu"
"Lanjot!" Teriak Marvin.
"Suara lembut menyapa aku, lembutnya selembut hatimu, tulusnya setulus cinta Al pada Merry, kusadar beruntungnya dia"
Plak!
Naufal menggeplak kepala Marvin. "Kenapa jadi kesitu bego!"
Alister yang tadinya anteng kini menatap tajam Marvin. "Hehe Mangap bos" Marvin beringsut mundur bersembunyi dibelakang Jeremy.
"Ngomong apa lo barusan hm?!" Semuanya terdiam kala merasakan aura gelap di Rooftop.
"Becanda bos" Kekeh Marvin namun wajahnya masih terlihat ketakutan.
"Udahlah lebih baik kita lanjut nyanyi" Usul Jeremy, ia menjauhkan tubuhnya dari Marvin. "Minggir lo dari situ, emang gue Bapak lo apa"
Alister kini kembali seperti semula, datar, dingin dan acuh.
"Gara-gara lo bangsat" bisik Justin ke Marvin.
Jeremy mendekat kearah Alister, ia menepuk dua kali pundak pemuda itu. "Lo udah ada perasaan sama Merry?"
Mendapat pertanyaan seperti itu, Alister menoleh. "Kata siapa?"
"Gue tau lo udah suka sama dia cuma gengsi buat mengakui" Jeremy tertawa remeh
Alister mencengkram kuat kerah Jeremy "Gak usah sok tau lo anjing! Lo lupa kalau dia cuma pelampiasan gue buat lupain Natasha!, gue gak akan pernah suka maupun cinta sama dia!"
"Terus kenapa lo selalu melindungi dia dari Flo?" Tanya Jeremy lagi. "Dan lo selalu belain dia saat gue menyalahkan dia"
Alister terkekeh hambar. "Apalagi kalau bukan kasihan"
"Jadi selama ini kamu cuma anggap aku pelampiasan!"
Semua menoleh ke sumber suara, dimana Merry telah berdiri di dibelakang dengan lunch box ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER ; Bad Boy (END)
Ficção Adolescente[Follow Author Dulu sebelum membaca] Namanya Alister galen Dirgantara, cowok yang dikenal dengan paras tampan, nakal, dan dingin, juga seorang ketua geng hingga seringkali ia dijuluki badboy. wajahnya yang tampan membuat banyak perempuan yang mend...