Vote sebelum membaca ⭐
-Sebulan kemudian-
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, Dara yang awalnya ogah-ogahan mengerjakan tugas Alister seperti perjanjian waktu itu, hari ini hari terakhir membuatnya bisa bernapas dengan lega.
"Nih tugas lo, ingat perjanjian kita udah selesai"
Alister mengambil buku tugas yang telah dikerjakan Dara semalam dengan senang hati, selama sebulan ini ia selalu mendapat nilai bagus lantaran tugas yang dikerjakan Dara semuanya benar.
Selain itu, para guru sudah sedikit tenang karena pemuda itu tidak berulah lagi bahkan membolos pun jarang, jarang bukan berarti tidak sama sekali.
Hubungannya dengan Merry pun kian hari kian membaik, sifatnya yang dingin sedikit menghangat. Merry juga sering main kerumahnya begitupun sebaliknya Alister akan sering bermain kerumah Merry sepulang sekolah.
Jam istirahat telah telah tiba, seperti biasanya Alister akan menghampi Merry dikelasnya. Setibanya di depan kelas Merry ia melihat Merry tengah mengobrol dengan teman-temannya. Alister menatap tak suka teman-teman Merry.
"Mer sumpah deh gue itu bangga banget punya sahabat kayak lo, kok bisa lo ngeluluhin hati si Al yang dingin dan cuek itu sampe dia nembak lo, gimana caranya gue mau tau dong?" ucap Celine teman sebangkunya Merry.
Kedua temannya yang lain menatap penuh harap Merry menunggu jawaban yang keluar dari mulut gadis itu. "Iya nih kasih tau dong Mer kita kan sahabat lo, lo udah satu bulan lebih pacaran sama Al tapi lo gak pernah cerita apapun tentang kita tentang hubungan kalian" Ujar Yola merengut.
"Ho'oh lo juga jarang kumpul-kumpul lagi sama kita" tambah Zora.
Merry hendak menjawab namun Alister keburu menarik tangannya, ia tau teman-temannya Merry hanya ingin mencari celah hubungan mereka lalu dijadikan gosip.
"Gausah urusin hidup orang lain" Ucapnya datar lalu menarik lembut tangan Merry keluar dari kelasnya.
Ketiga gadis itu masih terdiam karena ucapan Alister barusan, tubuh mereka menegang kaku namun tak urung mereka bertiga mengikuti kedua sejoli itu ke kantin.
Setibanya di kantin, Alister membawa Merry duduk bersama anggota Geng Omorfos tepatnya ditengah-tengah kantin. Tatapan iri dengki meliputi hati kaum hawa.
Alister menepuk-nepuk kursi disampingnya mengintruksi Merry supaya duduk. "Duduk, aku mau pesan makanan dulu buat kita" ucapnya dengan senyuman tipis.
Merry mengangguk. Senang tentu ia sangat senang, senyuman dibibirnya terbit kala melihat punggung Alister yang sudah menjauh.
Raut bahagianya tak lepas dari pandangan Justin, pemuda itu menatap sekilas Merry lalu beralih kemakanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER ; Bad Boy (END)
Novela Juvenil[Follow Author Dulu sebelum membaca] Namanya Alister galen Dirgantara, cowok yang dikenal dengan paras tampan, nakal, dan dingin, juga seorang ketua geng hingga seringkali ia dijuluki badboy. wajahnya yang tampan membuat banyak perempuan yang mend...