"cemburu?"
Merry membelakan mata dengan pipi memerah seperti kepiting rebus. "Nyebelin"
Alister mencubit gemas pipi merah itu dengan pelan. Lalu menarik lembut tangannya. "Yok ikut gue" ujarnya, dengan tangan yang sudah ditautkan ke gadis itu.
"Dikira nggak sakit apa dicubit gitu" lirih Merry dengan tangan satunya lagi memegangi pipinya.
Saat ini masih beberapa peserta lagi yang akan tampil sebelum penentuan siapa yang akan menang.
langkah kakinya terhenti saat tiba di koridor, ia pun mengukung tubuh Merry ke dinding membuat gadis itu terpojok. tangannya terulur menyelipkan anak rambut gadis itu ketelinga.
"Cemburu liat gue sama dia tampil tadi hm?." tanyanya dengan seringaian menggoda.
Mata Merry mengerjap mendengar ucapan pemuda didepannya, jantungnya berpacu lebih kuat kala wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja. "Ngg– nggak"
Alister memejamkan matanya mendekatkan bibir mereka membuat mata Merry membola kaget, nafas keduanya beradu tak beraturan. Namun saat bibir mereka sudah bersentuhan suara seseorang menghentikan, membuat keduanya tersentak dan menjauhkan tubuh mereka.
"Kalian ngapain?"
"Ck ganggu aja" dengus Alister, matanya menoleh dua orang yang menatap mereka dengan tatapan menyelidik sambil bersedikap dada.
"A-apaan sih orang Al cuma mau liatin mata gue yang kelilipan" Elak Merry. Kakinya menendang kecil kaki Alister memintanya untuk menjelaskan.
"Jangan merusak nama baik sekolah dengan berciuman disini" peringat salah satu dari kedua gadis itu lalu pergi begitu saja dari sana.
Bugh
Merry memukul perut Alister hingga pemuda itu meringis kesakitan.
"Lo mau ngapain sih tadi?!"
"tapi seneng kan?" Katanya dengan kerlingan matanya. Membuat Merry menjewer pinggangnya gemas.
"Sakit" ucapnya dengan tampang memelas yang dibuat-buat.
Merry menyilangkan tangannya di dada lalu membuang mukanya. "balik ke panggung gih, nanti nama lo dipanggil" ujarnya sambil meremas roknya.
"Yaudah"
••
sekarang babak penentuan siapa peserta yang akan memenangkan kompetisi ini, kini Alister dan Dara sudah berdiri diatas panggung bersama peserta lain.
"Seperti yang kalian lihat inilah peserta kompetisi musik tahun ini, ada Ayu dan dian dari SMA Rajawali, Dewi dan Roni dari SMA Kusuma, Alister dan Dara SMA Alexander..dan......"
Sembari mendengarkan Dara meremas telapak tangannya, apakah mereka akan kalah kali ini.
"Psst Lo kenapa?" bisik Alister.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER ; Bad Boy (END)
Ficção Adolescente[Follow Author Dulu sebelum membaca] Namanya Alister galen Dirgantara, cowok yang dikenal dengan paras tampan, nakal, dan dingin, juga seorang ketua geng hingga seringkali ia dijuluki badboy. wajahnya yang tampan membuat banyak perempuan yang mend...