Hari sudah mulai gelap, Alister dan Dara masih dalam perjalanan pulang. Dara tak henti-hentinya melirik arlojinya ia mengigit bibir bawahnya khawatir, bagaimana jika ayahnya marah.
Ia memejamkankan matanya mempererat pegangannnya ke pinggang Alister tak peduli jika pemuda itu marah atau mengejeknya ia sangat takut sekarang.
"Lo kenapa?" Tanya Alister dibalik helm full face nya.
Dara tak menggubris tangannya gemetar sekarang, ia tak pernah begini sebelumnya. "Jangan nangis Dar jangan lo kuat okey" ia berucap dalam hati.
Harusnya ia pulang lebih awal tadi, Alister yang menyadari itu pun menarik gas supaya cepat sampai di kediaman Dara. "Pegangan yang erat" suruhnya.
Dara mengangguk, ia merasakan dingin di tubuhnya seiring hari semakin malam. 15 menit berlalu mereka sampai di kediaman Dara. Benar saja seorang lelaki paruh baya sudah menunggu dengan melipat tangannya di dada.
"Ayah-"
Plak!
"Darimana kamu! Bukannya belajar malah ngejalang, dan siapa dia?!" Dara menoleh kearah Alister, ternyata pemuda itu masih disini.
Ia menatap Alister sekilas menyuruhnya untuk pergi darisana, namun pemuda itu tak bergeming dari tempatnya.
"Saya pacarnya Dara Om" katanya tanpa rasa takut. "dan Om gak seharusnya berbicara seperti itu dengan Dara!"
Idham menggertakkan rahangnya mendengar ucapan Alister yang seolah memojokkannya lalu ia menoleh kearah Dara. "Benar apa yang dia bilang Dara?!"
Tanpa menatap wajah sang ayah Dara menjawab. "Yang dibilang Al benar yah, Jadi Dara mohon batalin pertunangan Dara sama kak Damien, Dara gak cinta sama kak Dam-"
"BERANINYA KAMU PACARAN DENGAN ANAK SIALAN ITU! KAMU ITU TUNANGAN DAMIEN , KALAU SAMPAI DIA TAU HAL INI SAYA BUNUH KAMU!"
Idham mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Dara, Dara pun memejamkan matanya bersiap untuk menerima tamparan itu namun beberapa detik berlalu ia tak merasakan apa-apa, ia perlahan membuka matanya, Alister sudah berdiri didepannya dan memasang badan untuknya.
"Al?"
"Om gak berhak memaksa Dara Dia punya kehidupan sendiri, dia bukan robot yang harus menuruti semua kehendak Om!" Katanya dengan mata berkilat tajam.
"Lebih baik kamu pulang atau saya panggil security buat usir kamu!"
Alister terkekeh. "Gak perlu! Saya bisa pergi sendiri" tanpa menoleh kearah Dara ia langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Dara menatap punggung Alister yang mulai menjauh, ia merasa tak enak hati dengan pemuda itu. "Sorry gara-gara gue lo jadi ikut kena imbasnya"
"MASUK KAMU!" Idham menyeret Dara untuk masuk kedalam rumah lalu ia hempaskan tubuh gadis itu kelantai dengan kasar. "SAYA MENJODOHKAN KAMU DENGAN DAMIEN DEMI KEBAIKAN KAMU TAPI KAMU LEBIH MEMILIH LELAKI GAK BENAR ITU!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER ; Bad Boy (END)
Ficção Adolescente[Follow Author Dulu sebelum membaca] Namanya Alister galen Dirgantara, cowok yang dikenal dengan paras tampan, nakal, dan dingin, juga seorang ketua geng hingga seringkali ia dijuluki badboy. wajahnya yang tampan membuat banyak perempuan yang mend...