ALISTER ; BADBOY=CHAPTER NINE

10.1K 260 13
                                    

Di UKS disinilah mereka berada, Alister membawa Merry ia mengobati luka di lututnya, Ia sendiri berfikir ia harus melindungi Merry biar gimanapun ini semua karenanya. Ia harus bertanggung jawab akan hal ini.

Selesai mengobati luka Merry ia mendudukkan bokongnya di samping brankar, menatap penuh arti wajah cantik gadis itu.

"Kenapa? " Tanya Merry bingung, Alister menggeleng namun di hatinya jelas merasa bersalah.

"Mer?" Panggilnya namun tetap dengan wajah datarnya. Merry mengernyitkan dahinya seolah bertanya.

"Gue rasa, Ekhem gue mau kita Lebih dari sekedar teman lo mau gak jadi—" ia menjeda ucapannya menghela nafas berat sebelum melanjutkannya. " Jadi Pacar gue"

Merry yang mendapat ucapan tiba-tiba itu membulatkan matanya, kaget tentu ia kaget ia ditembak cowok yang dikenal dengan sifat dinginnya. Lagi pula ia baru kenal beberapa hari dengan cowok itu. Apakah ia salah dengar. Maka ia harus memastikannya terlebih dahulu.

"Lo serius?" Alister mengangguk pelan, dipegangnya kedua tangan gadis itu ditatapnya wajah cantik itu. "Apa muka gue terlihat bercanda?"

Sontak Merry langsung memalingkan muka ia tidak tau kenapa tiba-tiba wajahnya memanas apalagi berada sedekat ini dengan cowok yang dikenal dengan ketampanannya. Jantungnya berdebar kencang, perasaan macam apa ini tidak mungkin kan ia menyukai Alister yang baru dikenalnya beberapa hari.

Tidak ingin terlihat salah tingkah ia merubah raut mukanya menjadi seperti biasanya, wajah-wajah yang terlihat mengesalkan di mata Alister. Ditariknya tangannya dari tangan cowok itu lalu berkata. "Gue mau aja asalkan lo sanggup dengan persyaratannya, gimana?"

"Kayaknya gue salah nembak cewek" Batin Alister, sebisa mungkin ia berusaha supaya tidak terlihat kesal.

"Apa syaratnya?"

Merry menghela Nafas kasar sebelum menjelaskan. "Lo harus antar jemput gue kesekolah, gak boleh telat jemputnya kalo telat gue bakalan marah seminggu sama lo, gue juga mau lo ajak gue jalan setiap hari minggu atau malam minggu. Kemana pun gue pergi kalo gue minta lo harus anterin dan temenin" Merry mengetuk-ngetuk dagunya berfikir "satu lagi gue gak mau liat pacar gue jalan atau dekat sama cewek lain.

"Dia cari pacar atau Bodyguard sih!"

"Gimana sanggup gak?" Merry sudah menduga pasti Alister akan mengundurkan diri sama seperti cowok lainnya jika ia sudah mengajukan persyaratan besoknya cowok Itu langsung hilang bahkan ada yang terang-terangan langsung menjauhinya.

Lama Alister diam, hingga akhirnya ia membuka suara "Gue sanggup"

Maka Merry membulatkan matanya sempurna, kaget sekaligus tidak percaya ia bertepuk tangan membuat Alister kebingungan dibuatnya "Wow Alister, gue gak nyangka ternyata cowok kulkas kayak lo sanggup dengan persyaratan gue"

"OMG JADI GUE PACARAN SAMA LO! HARUS SABAR GUE KALAU PACARAN SAMA COWOK DINGIN KAYAK LO" Reflek Alister menutup telinganya, gadis itu berulah lagi. Kadang ia terlihat anggun dan mengesalkan secara bersamaan, bagaimana tidak ia tertawa kencang seperti itu tidak cocok sama sekali dengan wajah cantiknya.

"Gausah teriak bisa?" Peringat Alister, seketika wajah gadis itu berubah jadi... Jadi malu tentunya, ia kalau sudah reflek bisa melupakan kalau ia harus jaga imagenya.

"Ekhem mulai sekarang panggilannya Aku-kamu" Tutur Merry "gue, Ah aku gak mau kalau pacaran pake lo-gue gak kayak orang pacaran."

"Oke" jawab Alister singkat.

Merry mendengus kesal, ucapannya panjang lebar hanya dibalas 'oke' "cuma itu?!"

"Hah, maksudnya?" Bingung Alister.

ALISTER ; Bad Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang