🌼🌼🌼
﹋o﹋
Pagi-pagi sekali Vina sudah berada disekolah. Bukan apa-apa, hanya saja hari ini rasanya Vina malas jika harus melihat kemesraan Galvin dan Cla di parkiran.
Vina berjalan sedikit lunglai kedalam kelas. Ah ternyata disana sudah ada Agas yang sibuk dengan bukunya.
Dasar kutu buku!
Tanpa memperdulikan Agas, Vina masuk dan mendudukan bokongnya dikursi. Seperti biasa, Vina bersiap untuk tidur sebelum Guru datang. Toh ini masih pagi, kan?
Baru saja Vina menutup matanya, suara Agas berhasil membuat matanya kembali terbuka.
“Pagi-pagi udah tidur. Indonesia rugi punya rakyat kaya, lu!”
Jleb.
Aishh, kenapa rata-rata omongan orang pendiam itu sangat menusuk sekali kehati dan sanubari?
Dengan kedongkolan yang memuncak, akhirnya Vina menatap malas ke arah Agas yang kini masih sibuk menatap bukunya.
“Heh, lu nyindir gue?” tanya Vina menatap garang Agas.
Sementara Agas haya mengangkat bahunya acuh. “Gue gak ngerasa nyindir. Mungkin lu aja yang ke–sindir!” jawabnya acuh.
Jleb.
Arghhh... Ke–dua kalinya omongan si kutu buku itu mengenai tepat di ulu hati Vina. Lebay, kah?
Ah tidak!
Jika saja kalian yang berada diposisi Vina, maka Vina sangat yakin kalian juga akan merasakan hal yang sama dengannya.“Bener-bener, lu! Daripada lu, jomblo terus, buku terus yang diliatin, gak normal, lu?” tanya Vina tersenyum smrik, ah rasa-rasanya kali ini Agas akan tersindir oleh ucapannya, kan?
“Gue rasa lebih baik belajar dan liatin buku setiap hari, daripada liatin gebetan bermesraan sama pasangannya. Apalagi orang itu orang yang udah lama banget di incer!” jawab Agas santai.
Sudah! Jika Agas sudah banyak bicara seperti saat ini, berarti Vina tidak akan menang. Lah, emang kapan Vina menang adu mulut sama Agas?
Sial! Untuk ke–sekian kalinya Vina kalah debat sama si Agas ini!
“Terserah!”
Bukankah kata terserah yang menjadi andalan wanita? Sepertinya kali ini Vina harus menggunakan kata itu untuk melawan Agas!
Lagian juga Vina merasa aneh, kenapa seorang Agas bisa banyak bicara saat bersama Vina?
Bukankah Agas akan bicara juka menurutnya penting saja?
Apa... Vina penting dihidup Agas? Ah entahlah! Untuk apa Vina fikirin hal yang sama sekali tidak penting.
Lebih baik bobo.
Vina menelungkupkan wajahnya karena tidak mendapatkan jawaban dari Agas. Kalau saja Agas masih menjawab, maka Vina pastikan Vina tidak akan mau kalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVINA (End)
Teen Fiction"Kebodohan gue adalah, dimana gue ngelupain orang yang selalu ada dan mentingin orang yang baru ada." ... Galvin Mahendra. "Gak usah nyesel! Kagak guna, sumpah!" ... Vina Aureliya. °°°° WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA|||||