🌵🌵🌵
“Lu gak bakal nyesel, Vin? Gue tau gimana, lu. Gue tau sedekat apa lu sama Vina. Gue tau itu, Galvin. Dan firasat gue mengatakan, sebentar lagi lu bakal ngejar maaf dari Vina, dan... Itu gak gampang, Galvin!”
Galvin yang tengah menikmati secangkir kopi panas miliknya kini menatap Agas yang tengah menatapnya juga. Sebetulnya, Galvin juga menakuti hari itu terjadi. Galvin tidak ingin kalau kejadian dua tahun lalu terulang kembali. Tapi apalah dayanya? Semua sudah terlambat. Vina sudah membenci dirinya.
“Gue juga tau, kenapa lu kemaren marah-marah sama Vina. Ngehina Vina dengan kata ‘Murahan’ dan membuat Vina semakin benci sama, lu. Gue tau sebabnya!” ujar Agas, lagi. “Karena lu cemburu, kan?” lanjutnya.
“Ck, sok tau, lu! Gue mah udah punya Cla, jadi, kalaupun Vina mau jauhin gue, nganggap gue orang asing, dan gak mau kenal gue sekalipun, gue gak masalah! Gak perduli juga, gue!” ucap Galvin yang kembali meminum kopi miliknya.
Agas menatap malas Galvin. Sedikit lengkungan iya tunjukkan disudut bibirnya. “Yakin? Entar nangis, lagi! Entar ada yang begini... ‘Mau Vina... Mau sama Vina! Avin mau Vina!’ gue tebak!” ucap Agas menatap mengejek ke arah Galvin.
Iya, Agas sangat ingat waktu itu. Tepatnya dua tahun yang lalu, saat Galvin tak sengaja membentak Vina karena kelakuan wanita itu yang membuat Galvin emosi. Bagaimana tidak? Vina menyuruh Galvin untuk memakai kostum badut dan berdiam diri dijalanan. Ya itu memang karena hukuman. Dan setelah itu, Galvin rela berpura-pura pacaran dengan kakak kelasnya, dan ya, Vina mendiamkan Galvin selama satu minggu!
Dan kalian tahu selama satu minggu itu apa yang terjadi pada Galvin?
Galvin menjadi layaknya orang gila yang kehilangan cintanya.Tidak mau makan, tidak mau sekolah, dan yang lebih parah, Galvin sampai demam dan terus menangis menyebut nama Vina! Berulang kali Galvin menyebut nama Vina, berulang kali juga Galvin meminta maaf pada wanita itu, namun ya namanya wanita, susah euy!
Dan itu hanya karena Galvin yang membentak Vina secara tidak sengaja, dan menyewa orang untuk menjadi pacar boongannya. Tapi sekarang? Bahkan Galvin dengan sengaja menghina Vina. Dan itu yang membuat Agas tidak sanggup melihat bagaimana hari demi hari yang akan Galvin lalu, nanti.
Mungkin beberapa hari ini Galvin masih bisa bertahan, tapi Agas sangat yakin, tidak akan ada satu minggu lagi Galvin akan sama seperti dulu. Bahkan kali ini firasat Agas kuat kalau Galvin akan lebih sulit mendapatkan maaf dari Vina.
Lihat saja!
“Ck, nggak lah. Kan itu dulu! Sekarang mah gue udah gak butuh Vina! Gue kan udah ada Cla! Cewek manis yang gue incer dari dulu! Lebih tepatnya dari pertama kali dia jadi murid baru disekolah ini, sih!” ucap Galvin.
Ya, Claudia memang murid pindahan. Baru satu tahun Cla masuk kedalam gedung sekolah yang ditempati oleh Galvin dan sahabatnya. Dan semenjak itu pula lah Galvin menyimpan perasaan untuk Cla!
“Oke! Tapi gue tetep pada penderian gue! Gue yakin, dua atau tiga hari lagi, lu bakal nangis buat minta maaf sama Vina!” ujar Agas berlalu dari hadapan Galvin. Saat ini mereka memang berada ditaman sekolah. Sengaja Agas mengajak Galvin kesana hanya untuk mengobrol kecil, saja!
Sementara Galvin diam. Tahukah kalian? Sebenarnya apa yang Galvin ucapkan barusan itu tidak didukung oleh hatinya. Ada rasa takut terselip didalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVINA (End)
Teen Fiction"Kebodohan gue adalah, dimana gue ngelupain orang yang selalu ada dan mentingin orang yang baru ada." ... Galvin Mahendra. "Gak usah nyesel! Kagak guna, sumpah!" ... Vina Aureliya. °°°° WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA|||||