41.

1.5K 52 11
                                    

Suara riuh terdengar di pendengaran siapapun yang kini berada diruangan, itu. Beberapa sapaan orang terdengar hangat ditelinga. 

Kini, keluarga Darma tengah mengadakan pesta merayakan ulang tahun sang Putri. Iya, acara memang berlangsung dirumah. Bukan kemauan Vina, tapi keputusan Andra yang tidak bisa diganggu gugat!

Andra memaksa agar mereka merayakan ulangtahun Vina dirumah saja. Dan apa kalian tau? Andra pun memaksa pada Dokter yang menangani dirinya agar Andra bisa pulang hari ini. Baik sekali Abang Vina yang satu ini, kan? 

“Mah, Adek mana?” tanya Andra pada Nurul yang kini berada diruang tamu. Acara diadakan dibelakang rumah, tepatnya ditaman rumah itu. Jadi, didalam masih hening seperti biasanya. 

“Ada, Bang. Adek kamu masih diatas. Di kamarnya. Lagi dandan, kali,” jawab Nurul tersenyum sedikit meringis saat mengingat anak gadisnya itu tak pandai dandan.

Nurul hanya membayangkan, bagaimana kalau Vina dandan sendiri? Apakah akan berubah menjadi bidadari? Atau... Menjadi bahan bully? Ah Nurul ini. Kenapa jelek sekali fikirannya kepada Vina? Bukankah Vina adalah anak gadis kesayangannya? 

“Emang Adek bisa dandan, Mah?” tanya Andra mengernyitkan dahinya. Sumpah demi apapun, gaya sedikit tomboi milik Adiknya sangat susah untuk dipercaya kalau gadis itu bisa dandan, bukan? Apa kalian mendukung pendapat Andra? 

“Itu dia masalahnya, Bang. Mamah nggak tau, moga aja gak jadi badut itu Adik, kamu,” lirih Nurul menatap melas sang putra yang kini tengah menatapnya dengan wajah takut-takut. Iya, takut kalau Vina tampil macam badut.

Keduanya sama-sama terdiam memikirkan bayangannya masing-masing. Membayangkan saja sudah malu, apa lagi kalau terjadi, nanti. 

“Segitunya kalian gak percaya Vina bisa dandan!”

Ucapan itu membuat Netra keduanya berbalik menatap siapa gerangan yang berada diujung tangga, sana.

Menatap dengan sorot penuh kagum pada pemilik suara tersebut.  Cantik! Itu kesan pertama mereka saat melihat sang pemilik suara, itu. 

“Lu Vina Adek gue, kan?” tanya Andra sedikit tak percaya. Langkahnya maju mendekat ke arah tangga guna melihat lebih jelas. 

Vina mengangguk mantap. Jangan remehkan kemampuan ber make upnya. Gini-gini Vina juga sering liat tutorial makeup di youtube.

Kini, Vina mengenakan dres selutut berwarna merah maroon. Tak lupa sepatu hak tinggi berbalut dikaki putih nan mulus miliknya. Beberapa aksesoris menempel rapih dibagian tertentu tubuh Vina. Aishh... Cantiknya Vina ni. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Ilustrasi Vina. Hilangin aja tasnya, oke!)

“Cantik bener lu, Dek. Sayang lu gak halal gue kawinin!” gumam Andra tanpa sadar. 

GALVINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang