👩: Thor, kok pelajaran disekolahnya kagak ada sih?
•••
Gini ya para readers ku, aku sengaja gak bawa-bawa pelajaran sekolahnya, maksudnya gak terlalu diperdalam, gitu. Kenapa? Ya karena takut ada yang salah atau gimana. Lagi pun, aku itu sengaja sih sebenernya gak terlalu bawa soal pelajaran, supaya part-nya gak banyak karena bertele-tele.
Jadi aku fokusin aja cerita ini sama Galvin dan Vina. Ya anggap aja mereka cuman numpang disekolahnya. Haha...Selamat membaca!!!
🌿🌿🌿
-- Hari 01 --
Tepat pukul 06:00 wib, Galvin sudah siap dengan seragamnya. Hari ini hari pertama dari 17 hari Galvin akan meminta maaf kepada Vina. Semoga saja ada kemajuan dari hari kemarin. Galvin tidak akan menyia-nyiakan waktu 17 hari ini, bagaimana pun akhirnya, Galvin harus terus berjuang.
Tidak lupa juga Galvin sudah menyiapkan hadiah istimewa untuk Vina. Ya memang belum masuk tanggal ultah gadis itu, tapi apa salahnya kan kalau Galvin ingin memberikan hadiah untuk Vina?
Dengan segera Galvin menaiki motor kesayangannya, setelahnya laki-laki itu melesat meninggalkan rumahnya dan bertujuan kerumah gadis yang kini selalu berada didalam fikirannya.
'Gue harus yakin, bakal ada kemajuan!' batin Galvin tersenyum dengan penuh harapan.
10 menit berlalu, kini Galvin sudah berada tepat didepan gerbang rumah Vina. Sengaja dirinya berangkat se-pagi ini hanya ingin memberikan hadiahnya untuk gadis itu.
Masuk tanpa permisi sepertinya tidak terlalu buruk untuk Galvin lakukan saat ini. Toh memang sudah biasa, kan? Iyalah!
Tepat dipintu utama, Galvin menyimpan hadiahnya dan berjalan setelah menyimpan secarik surat diatas hadiah itu.
Iya, Galvin sengaja tidak bertemu dan bertatap muka dengan Vina, karena sudah pasti Vina akan menghindari dirinya, kan?
"Semoga lu suka, Vin!" lirihnya.
Kakinya melangkah membawa Galvin keluar dari pekarangan rumah Vina. Bahkan hanya untuk sekedar mampir pun, rasanya Galvin tidak punya muka!
Kembali menghidupkan motornya dan melesat meninggalkan rumah Vina. Hanya kata 'Semoga' yang kini jadi gumaman Galvin.
Ya, semoga Vina-nya bisa kembali kedalam pelukannya. Seperti dulu.
🌿🌿🌿
"Hati-hati ya sayang, jangan bandel disekolahnya!" ucap Nurul saat Vina hendak Salim kepadanya.
Vina mendengus pelan. Kenapa Mamahnya segitu tidak mempercayai anaknya yang baik ini?
"Iya, Mah! Bawel!" ucap Vina mengerucutkan bibirnya.
"Heh kamu dikasih tau malah bilang Mamah bawel! Di ajarin siapa, huh?" tanya Nurul menatap Vina malas.
"Hehe, bercanda, Mah. Baperan ah!" ucap Vina menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Udah ah, Assalamu'alaikum!" lanjutnya berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVINA (End)
Teen Fiction"Kebodohan gue adalah, dimana gue ngelupain orang yang selalu ada dan mentingin orang yang baru ada." ... Galvin Mahendra. "Gak usah nyesel! Kagak guna, sumpah!" ... Vina Aureliya. °°°° WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA|||||