05. Berusaha Menjauh.

2K 84 1
                                    


Hapy Reading!!!

🍂🍂🍂

(*>.<*)

[Keputusan yang sangat sulit untuk dipilih itu ketika hati lelah bertahan namun juga sulit untuk melupakan!]

Beberapa bait kalimat itu berhasil Vina jadikan status di aplikasi hijau miliknya. Jika kebanyakan orang dizaman ini banyak menggunakan aplikasi Ig, maka tidak dengan Vina.

Tidak munafik, Vina juga menggunakan aplikasi itu, namun jika membuat story, maka Vina akan lebih memilih di aplikasi hijau itu.

"Kenapa ya tangan gue alay bener? Masa bikin Status kagak bermutu kek begini?" gumam Vina kala membaca kembali sederet kalimat itu. "Tapi gak papa, lah. Toh orang juga banyak yang lebih alay dari gue, kan?" lanjutnya.

Vina kembali merebahkan dirinya dikasur. Pagi ini Vina tidak berniat pergi ke-manapun. Hari liburnya akan iya habiskan untuk tidur!

Baru saja Vina akan menutup matanya, suara ketukan menggagalkan niat cantiknya itu. Dengan malas, Vina membuka perlahan pintu itu dan nampaklah sang Mama yang sudah cantik dan rapih disana.

"Mama tumben udah rapih? Mau kemana?" tanya Vina mengernyitkan dahinya.

Sementara Nurul-Mamahnya Vina hanya memutar bola matanya malas.
Bukankah setiap hari dirinya memang selalu rapih?

"Kamu ini, setiap hari Mamah selalu rapih, ya! Emangnya kamu, perawan kok masih bau jam segini!" canda Nurul menatap sang Putri dari atas sampai bawah.

Saat ini Vina mengenakan baju kaos berwarna putih dan celana di atas lutut berwarna hitam. Rambut di cepol asal serta wajah yang sama sekali tidak memakai make up.

"Meskipun penampilan Vina kek gini, Vina tetap cantik, kok!" jawab Vina memanyunkan bibirnya.

"Iya deh iya. Terserah kamu aja, dibilangin kok ngeyel! Mamah mau pergi sama Papah ke-luar. Jaga rumah jangan sampai ada yang nge-gondol!" ucap Nurul me-wanti-wanti sang anak.

"Kemana, Mah? Tumben gak ajak aku?" tanya Vina.

"Ya mau ngajak kamu gimana, kamunya aja belum mandi, masih kucel, masih bau, masih dek-"

"Udah-udah, Mah! Hina anak mulu perasaan! Sana deh ah!" potong Vina cepat.

Ayolah, jika seorang Ibu diluar sana kebanyakan memanjakan, memuji, dan selalu membenarkan anaknya, maka tidak dengan Nurul!

Nurul itu selalu menghina, menyalahkan, juga menyiksa Vina. Dalam artian, Nurul menyayangi Vina namun berbeda cara menunjukannya.

Seperti saat itu, ingat sekali Vina. Saat Vina pulang telat, Vina dibiarkan tidur diluar kamar. Kan nyiksa!

Terus kalau apapun yang berhubungan dengan Kucing kesayangan Nurul, pasti Vina yang selalu disalahkan!

Miris sekali!

"Ngelamun!" tegur Nurul.

Vina yang tersadar-pun hanya cengengesan saja.

GALVINA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang