🎍🎍🎍
“Claudia Falenio, bisa jelasin sekarang?”
Suara dingin nan datar itu terdengar menakutkan ditelinga siapapun yang mendengar nya. Dia Galvin, ya, yang mengeluarkan suara dingin itu Galvin. Galvin Mahendra!
Kini mereka berkumpul ditaman sekolah. Jam masih menunjukan waktu istirahat. Jadi mereka sedikit leluasa saat ini.
Disana hanya ada Galvin, Cla, Vina dan Agas. Bukan apa-apa, hanya saja menurut mereka akan menambah kacau jika disana banyak orang. Jadi biarlah yang bersangkutan saja.
Tadi, Agas bukan pergi meninggalkan mereka dan tidak kembali lagi, melainkan Agas pergi ke ruangan cctv untuk mengambil bukti. Dan ya, disana terekam jelas perdebatan Agas dan Cla dan sebelum Agas menampakan dirinya. Lebih tepatnya saat Cla tertawa bahagia dengan seseorang disebrang sana yang entah siapa!
“A–aku... Aku bisa jelasin ini semua, Vin!” ucap Cla menunduk. Sumpah demi apapun aura Galvin sungguh berbeda dari biasanya. Baru kali ini Cla merasakan sifat dingin Galvin kepadanya.
“Iya, cepet jelasin sebelum mulut berdosa lu gue sobek!” ucap Agas datar. Entah berapa kata berapa kalimat bahkan berapa bait yang sudah dirinya keluarkan hari ini, yang jelas, Agas hanya ingin sahabatnya itu membuka matanya dengan lebar dan mengetahui siapa yang kini dirinya pacari! Itu saja!
“Gue minta maaf. Gue... ”
“Ck. Basi!” seloroh Vina memutar bola matanya malas. Sebetulnya Vina tak mau ikut campur dalam masalah ini. Toh ini bukan urusan dia, kan? Jadi untuk apa dirinya bercampur tangan? Gak guna!
Tapi jelas saja Agas yang menyuruhnya untuk ikut, karena jika Galvin yang menyuruh, maka sudah Vina pastikan kalau dirinya akan menolak dengan mentah!
“Huh, rasanya gue gak perlu drama lagi didepan kalian!” ucap Claudia dingin. Kini manik yang semula menunduk beralih menatap tajam manik milik Galvin.
Tatapannya beralih menatap Vina dan Agas secara bergantian. Ada sorot dendam didalam mata, itu.
“Maksud lu apa?” tanya Galvin menatap Cla dengan dahi yang mengernyit heran.
Sedangkan Agas kini merasa tenang, pasalnya dirinya yakin, saat ini Cla akan mengakui semua dramanya. Dan ya, Galvin akan mulai menyesali perbuatannya. Agas yakin akan hal itu! Lihat saja!
“Hmmm... Galvin Mahendra, pacar gue yang mungkin akan menjadi Mantan sebentar, lagi. Gue Claudia Falenio. Lu gak inget gue? Ih jahat banget si!” ucap Cla mendrama. Sungguh, Agas ingin sekali merobek mulut Iblis itu. “Ah iya, mana mungkin lu inget gue. Kan gue kumel, ya? ... Hmm, sedih gue!” lanjutnya.
Kali ini bukan hanya Galvin yang menegang, tapi Vina pun sama halnya. Hanya Agas yang terlihat biasa saja.
“L–lu... Jangan bilang lu Falen?!” ucap Galvin sedikit gugup.
Cla mengangguk mantap. Sedetik kemudian, wajah yang tersenyum penuh kepalsuan itu berubah menjadi wajah penuh dendam. Tangannya mengepal kuat. Maniknya menatap tajam Galvin dan Vina secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALVINA (End)
Teen Fiction"Kebodohan gue adalah, dimana gue ngelupain orang yang selalu ada dan mentingin orang yang baru ada." ... Galvin Mahendra. "Gak usah nyesel! Kagak guna, sumpah!" ... Vina Aureliya. °°°° WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA|||||