3

2.6K 257 3
                                    

Pekerjaan telah selesai, kini Hao berjalan keluar dari Cafe untuk pulang kerumahnya.

"Hao, lo pulang naik apaan?".

Tanya teman Hao yang tengah mengambil sepedanya di samping Cafe.

Hao membuat gestur berpikir. "Emm, kayaknya gue pulangnya jalan kaki deh. Bus yang searah udah kagak ada lagi Kam".

"Ayo pulang bareng gue aja Hao".

Jongwoo menawarkan dirinya untuk mengantar Hao pulang ke rumah.

"Iya Hao, lo pulang bareng Jongwoo aja tuh. Arah kalian juga sama kan. Jalanan pasti udah sepi kagak mungkin lo pulang sendirian".

Hao menimang-nimang ajakan Jongwoo, dirinya juga takut jika harus berjalan sendirian di gelap jalanan.

Hao langsung menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan pulang bersama Jongwoo. 

Ingatkan Hao untuk mentraktir Jongwoo esok hari, atas kebaikan Jongwoo yang mau mengantarkan Hao sampai rumahnya.

"Yuk Hao, buruan naik".

Hao menaiki motor matic Jongwoo dan berdada ria dengan Kamden yang juga bergerak menuju arah rumahnya.

Jarak antara Cafe dan rumah Hao sebenarnya tidak terlalu jauh. Bisa di tempuh sekitar 20 menit dengan Bus. Jika dia berjalan mungkin setengah jam lebih bisa sampai.

Beruntung dia pulang bersama Jongwoo, jadi Hao tidak perlu berjalan di tengah gelap kota.  Sepanjang jalan Hao dan Jongwoo mengobrol banyak.

Hingga tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Hao dengan Hao yang terlelap di bahu Jongwoo.

"Hao, udah sampai".

Hao membuka matanya. "Ah sorry Woo. Gue ketiduran hehe".

Jongwoo terkekeh pelan. "Gakpapa. Mending sekarang lo masuk ke dalem, angin malam gini gak baik buat lo".

Hao mengangguk. "Thanks tumpangannya Woo. Besok gue traktir. Hati-hati di jalan, sampai ketemu lagi".

Hao melambaikan tangannya dengan senyum yang selalu dia tunjukkan kepada semua orang, senyuman ramahnya.

Jongwoo kemudian berlalu menuju rumahnya. Hao yang sudah melihat Jongwoo menjauhpun masuk ke dalam rumah.

Hao membuka pelan rumah bercat putih itu dan masuk dengan perlahan. Dia tidak ingin menganggu penghuni rumah yang pastinya sudah terlelap.

Berjalan masuk dengan mengendap-endap, setelah masuk Hao menghentikan langkah kakinya.

Helaan nafas pelan dia keluarkan. Lagi, Ibu menunggunya pulang. Lihatlah betapa tidak nyamanya Ibu tertidur di sofa kecil itu.

Pasti Ibu sangat pegal tidur di sana, Ibu memang tidak pernah mendengarkan perkataan Hao.

Hao mendekat ke arah Ibunya yang masih terlelap di sofa ruang keluarga itu. Menggelus pelan rambut sang Ibu, paras cantik Ibunya tidak pernah pudar.

"Bu, Ibu".

Hao menggerakkan tubuh Ibu Yoona dengan pelan.

"Ibu bangun. Ayo pindah tidurnya. Pasti gak nyamankan".

Ibu Yoona membuka matanya perlahan. Melihat Hao yang sudah ada dihadapannya.

"Emm, Hao udah pulang?".

Hao hanya mengangguk.

"Kamu udah makan Hao? Mau Ibu panasin makanan? Atau mau Ibu masakin sesuatu? Kamu pasti capek ya, kamu bersih-bersih sana. Ibu siapin makanan buat kamu".

Popular Boy (BinHao) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang