10

1.7K 177 84
                                    

Hao dengan keterkejutannya melihat ke arah Brian yang dengan santai duduk di atas sofa ruang keluarga.

"Kamu ngangetin Kakak Yan".

"Hehe maaf kak, abisnya tadi ada suara motor jadinya aku liat keluar. Eh Kak Hao sama cowo ganteng lagi".

"Apaan sih kamu, sejak kapan kamu kepo urusan orang gede".

"Ish apaan sih Kak Hao. Orang Brian juga udah gede".

"Gede badan sama suara doang kamu Yan".

"Aku aduin Ibu ya, Kak Hao punya pacar".

"Ih apaan, orang tadi temen bukan pacar Kak Hao".

"Bohong, tadi aja Kakak gantengnya sempet pegang tangan Kak Hao".

"Gak usah ngada-ada ya kamu Yan. Kakak gak kasih uang jajan lagi nih".

"Ih jangan Kak Hao. Hehe maaf ya".

Hao menggulir matanya malas, kalau soal uang Adiknya yang satu ini pasti menyukainya.

"Kamu kenapa belum tidur? Ibu ke mana?".

"Belum ngantuk Kak, lagian juga masih jam 8 malem".

Brian menyalakan televisi mencari channel yang menurutnya menarik. Hao ikut duduk di sebelah adiknya.

"Ibu ke mana? Kamu belum jawab Kak Hao".

"Ibu tadi dapet telpon, terus buru-buru pergi. Katanya mau ke toko, ada masalah kayaknya".

Hao mengangguk paham, sepertinya nanti dia akan menanyakan pada Ibu ada masalah apa.

"Terus Adik-adik kamu mana?".

"Yunseo sama Seungeon tadi aku liat lagi ngerjain Pr. Kalau si bungsu lagi main dikamarnya deh".

"Kok gak kamu temenin itu si Ollie".

"Males ah, Ollie ribut kalau main".

Hao memukul pelan adiknya. "Jangan gitu".

"Aduh, iya maaf Kak".

"Gimana sekolahmu?".

"Gak gimana-gimana sih, baik-baik aja".

"Belajar yang rajin ya, kalau bisa dapet Beasiswa itu bagus. Bisa kamu tabung buat kebutuhan ke depan kamu".

Brian mengangguk, dia juga ingin mendapatkan Beasiswa seperti Hao. Kakaknya ini sangat menginspirasi Brian.

Kak Hao menurutnya adalah orang keren setelah Ibu. Ibu dan Kak Hao adalah orang yang Brian sayangi.

"Kak Hao".

"Hm, kenapa?".

"Makasih dan sayang Kak Hao".

Tiba-tiba Brian memeluk Hao erat. Hao tersenyum dan membalas pelukan Brian, menepuk halus Brian.

"Kakak juga sayang kalian".

"Tapi Kak, beneran tadi bukan pacar Kak Hao".

"Bukan, Brian".

"Aku doain pacaran ya Kak, soalnya lucu hehe".

"Suka-suka kamu aja deh Yan. Kakak mau ke kamar dulu. Kamu jangan tidur malem-malem ya".

"Siap Kak".

Hao berjalan menuju kamarnya, membaringkan tubuh di kasur empuk miliknya itu.

Popular Boy (BinHao) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang