BonChap 2: Hari Bahagia

999 120 7
                                    

Sebuah aula di gedung besar telah di ubah menjadi altar cantik yang dihiasi bermacam bunga indah.

Sudah banyak tamu yang datang memenuhi aula tersebut untuk bersama-sama merayakan hari yang bahagia bagi sepasang kekasih.

Beberapa menit lagi acara akan segera di mulai, acara sakral sekali seumur hidup bagi pasangan yang akan diikat dengan sumpah dan janji.

Jantung hanbin berdegup dengan kencang, dirinya terus saja mengambil nafas dan menghembuskannya dengan gugup.

Hari ini akhirnya tiba juga, hari yang dirinya nantikan setelah sekian lama.

Haonya dan dua akhirnya akan terikat selamanya, mereka akan berbagi cinta, hati dan kasih selamanya.

Hanbin akhirnya membawa Hao dalam ikatan yang lebih serius dan lebih sakral.

Dengan keberaniannya setelah setahun kelulusan Hao, Hanbin akhirnya membawa Hao menuju akhir bahagia.

Hanbin tidak ingin membuat Hao semakin menunggu lama, Hanbin ingin segera memiliki Hao seutuhnya.

Hanbin berkaca pada kaca dihadapannya, menelisik kembali penampilannya.

"Hanbin, sudah waktunya nak".

Donghae, sang Ayah masuk untuk memperingatkan Hanbin bahwa acara sebentar lagi di mulai.

Donghae mendekat pada Hanbin karena wajah anaknya yang amat tegang.

"Degdegan ya?".

"Banget Pa. Aku rasanya gugup banget. Aku takut gak bisa ngucapin janji".

Donghae menepuk bahu Hanbin. "Anak Papa keren. Kamu pasti bisa nak, percaya sama Papa".

Hanbin menarik nafas dan menghembuskannya. "Hanbin siap Pa".

"Bagus, ayo kita ke aula".

Donghae dan Hanbin berjalan berdampingan menuju tempat acara.

Saat pintu terbuka memperkenalkan mempelai pertama, sorak sorai ricuh ucapan memenuhi aula. Membuat Hanbin tersenyum lebar dan bahagia.

Di hari bahagianya, banyak orang yang sama bahagianya dengan dirinya.

Hanbin berjalan menuju depan altar bersama seorang pendeta di sana.

Tak lama sambutan kembali diucapkan untuk menyambut mempelai kedua, yaitu Hao.

Hanbin hampir saja terperangah takjub melihat Hao di depan sana.

Dengan di antar oleh adik paling tuanya, berjalan menuju altar di sebelahnya.

Haonya nampak memukau, begitu tampan dan cantik di saat bersamaan. Pakaian yang amat cocok dan membuat Hao semakin dan semakin indah.

Hanbin tersenyum teduh, air matanya menetes karena kebahagiaan yang tak henti-hentinya.

Brian, menyerahkan tangan Kakaknya pada Hanbin.

"Kak Hanbin, jaga Kak Hao ya. Kak Hao adalah Kakak yang paling Brian sayangin. Jangan sakitin Kak Hao ya Kak Hanbin".

Hanbin mengangguk mantap. "Kakak janji Brian".

Brian mengangguk dan turun menuju tempat Ibu dan saudaranya berada di samping altar.

Acara di mulai, acara yang sangat tenang dan sakral. Acara pemberkatan yang membawa kedua mempelai menjadi sah sebagai pasangan sehidup dan semati.

"Saya mengambil engkau Zhang Hao menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya".

"Saya mengambil engkau Sung Hanbin menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya".

Popular Boy (BinHao) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang