Kelas Hao sudah usai 10 menit yang lalu, dirinya berjalan menuju ruang klubnya.
Sudah menjadi kebiasaan Hao sekarang bolak-balik masuk sana. Hao meletakkan barangnya di loker yang tersedia lalu keluar lagi.
Hao ingin membeli beberapa cemilan dan juga kopi. Hao merasa dirinya sedikit mengantuk sekarang.
Sepertinya dia akan diruangan itu sendiri nanti. Karena banyak yang memiliki jadwal dan acara masing-masing.
Hao sendiri mungkin yang akan melakukan pekerjaannya diruangan klub. Dia memiliki PR yang harus dia selesaikan secepat mungkin.
Jadi mengharuskan dirinya sering-sering mampir keruangan klub.
Selesai membeli beberapa cemilan dan kopi Hao kembali keruangan dan melakukan kegiatannya.
Mungkin karena dirinya terlalu lelah belakangan ini, setelah pekerjaannya terselesaikan Hao malah tertidur pada posisi duduk di meja yang ada di tengah ruangan.
Di saat Hao tertidur, ada seseorang yang memasuki ruangan yang bisa dikenali bahwa itu Hanbin.
Hanbin masuk dengan wajah terkejut, dia menemukan Hao yang tertidur di meja depan sana.
Hanbin tersenyum kecil lalu duduk di sebelah Hao yang kosong. Hanbin memperhatikan wajah Hao yang terlihat lelah itu.
Hanbin sudah lama menyadari bahwa wajah Hao sangat manis. Tak hanya itu wajah Hao juga begitu cantik.
Hanbin tidak ingin membangunkan Hao jadi dia hanya melakukan pekerjaannya dengan tenang.
Waktu semakin sore Hao menggeliat dari tidurnya. Sepertinya Hao sudah tertidur terlalu lama, buktinya leher kepalannya terasa kaku.
Hao merenggangkan tubuhnya dan terkejut karena ada Hanbin disampingnya. Yang ternyata Hanbin juga tertidur di sana.
Hao menelisik wajah Hanbin, dia baru sadar ternyata Hanbin begitu tampan. Wajahnya terlihat begitu tegas dengan garis-garis wajah yang indah di sana.
"Iya aku tau mukaku ganteng kok".
Hao terkejut. "Hah, eh".
Hao gelagapan, dia seperti tersangka yang ketahuan mencuri.
Hanbin terkekeh dan membuka matanya. Mata mereka tak sengaja bersitatap.
Hao merasakan jantungnya berdegup sedikit kencang dari biasanya.
"Kok kamu kaget gitu sih".
Hao menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gue kira lo tidur".
"Gak sih, sebenernya udah bangun beberapa menit yang lalu".
"Terus kenapa lo gak buka mata".
"Gakpapa, kalau bangun tadi pasti gak liat muka kamu yang kaget kayak tadi".
Hao memukul lengan Hanbin. "Ish nyebelin lo".
Hanbin terkekeh. "Maaf, maaf".
Sepertinya pemuda manis dihadapan Hanbin sedikit merajuk.
"Gak ada niatan pulang Hao? Ini udah sore".
"Eh iya udah sore ya". Hao mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Yuk balik".
Hao mengangguk membereskan barang-barangnya. Hanbin juga mengikuti membereskan barangnya.
Mereka berjalan beriringan bersama melalui lorong-lorong kampus yang terlihat masih banyak mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang dan sekedar duduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Popular Boy (BinHao) End
FanfictionZhang Hao, seorang pemuda yang selama ini tinggal di Panti Asuhan yang hidupnya biasa saja. Dia mendapatkan beasiswa yang sangat berarti bagi dirinya karena susah payah dia dapatkan. Yang secara tidak sengaja bertemu dengan seorang Pemuda yang mengu...