What if: Hanbin dan Kebenarannya

760 98 53
                                    

Seperti hari-hari biasanya akhir-akhir ini Hanbin kembali lagi ke rumah yang sudah tak asing lagi untuknya.

Ini bukan rumah untuk Hanbin, ini seperti neraka untuknya. Ya ini adalah rumah Clarie, seorang wanita yang bisa dikatakan memaksa Hanbin ada di posisi saat ini.

Sedikit bercerita mengapa Hanbin bisa bersama Clarie, bagaimana bisa dirinya mengabaikan Hao sang pujaan hati dan Yujin sang kesayangan.

Saat itu saat Yujin berada sekolah dasar tingkat akhir, Hanbin pertama bertemu Clarie.

Clarie adalah perwakilan kantor dari salah satu rekan bisnis Hanbin. Mereka bertemu saat pertemuan dan disanalah Clarie mulai mendekati Hanbin.

Awalnya Hanbin tak menghiraukan Clarie dan menganggapnya angin lalu. Tapi Clarie selalu saja memaksa dan memaksa Hanbin membuat Hanbin mau tak mau menerima paksaan Clarie.

Hanbin bukan tidak melakukan perlawanan pada paksaan Clarie. Namun Hanbin mendapat ancaman yang membuatnya harus menuruti Clarie.

Siapa yang tau ternyata Clarie ini adalah cucu dari seorang yang berpengaruh di dunia bisnis. Siapa yang tau juga kalai Clarie ini bisa di bilang gila.

Bagaimana tidak gila, Clarie ternyata telah mencari tahu perihal keluarga Hanbin bahkan keluarga Hao sekalipun.

Hanbin tidak bisa membiarkan Hao, Yujin serta keluarganya terlibat dan menghadapi bahaya. Jadi selama ini Hanbin bungkam dan tak memberitahu perihal ini pada Hao sekalipun.

Clarie ternyata mencari hingga akar seluruh keluarganya, dia bahkan mengancam akan melibatkan Hao dan Yujin jika Hanbin menolaknya.

Clarie bahkan tidak segan untuk menyewa orang untuk menyakiti orang tersayang Hanbin.

Pernah sekali waktu Hao hampir saja celaka bersama Yujin saat mereka dalam perjalanan pulang menuju rumah setelah Hao menjemput Yujin.

Ternyata itu ulang suruhan dari Clarie yang iri dan cemburu pada Hao.

Clarie saat itu melihat Hao bersama dengan Hanbin yang sedang berjalan bersama keluarga kecilnya yang berarti mereka bersama dengan Yujin kecil.

Clarie iri pada Hao, dan marah pada Hanbin karena mrngabaikan peringatannya untuk tidak lagi berdekatan dengan siapapun jika tidak ingin ada yang terluka.

Hanbin lalai saat itu dan hampir membuat kesayangannya terluka dan nyaris tidak dapat diselamatkan.

Jadi Hanbin mencoba untuk tidak terlalu sering berada di rumah demi keselamatan dan keamanan keluarganya.

Dirinya lebih sering berada di kantor, alibi saat berkata pada Hao bahwa dirinya berada di rumah Clarie itu tidak benar.

Hanbin hanya menghindari agar pengawasan dari Clarie tak menangkapnya tengah bersama keluarga kecilnya.

Hanbin mengalah sebentar untuk saat ini, dirinya tak ingin siapapun menyakiti keluarganya.

Hanbin juga sesekali akan ke rumah Clarie itu kalau Clarie menyuruhnya atau memaksanya.

Jadi disinilah dia berada di depan rumah mewah dengan penjagaan ketat.

Karena orang di sana sudah mengetahui Hanbin jadi mereka tak ada yang menahan Hanbin dan membiarkan Hanbin masuk ke dalam.

Sampainya di dalam Hanbin di sambut dengan ceria oleh orang yang selalu Hanbin benci, Clarie.

"Halo sayang, lama sekali kamu datangnya. Aku menunggumu dari tadi".

Clarie datang dari arah dapur dengan pakaian minim yang menampilkan paha dan dadanya, seperti cabe-cabe jika Hao melihatnya.

Hanbin menatap tanpa minat dan tanpa ekspresi dia malas dan lelah meladeni Clarie yang tak ada habisnya.

Clarie mendekati Hanbin, dengan sengaja menempelkan badannya pada Hanbin yang tak menolak sedikitpun.

Clarie mengelus sensual dada bidang Hanbin, dan sengaja memanjakan suaranya.

Menarik lengan Hanbin untuk duduk di sofa, dan Clarie duduk pada pangkuan Hanbin.

Clarie juga dengan sengaja membusungkan dadanya, mengelus dada Hanbin yang masih terbalut kemeja dan jas kerja.

Clarie menggerak-gerakkan bagian bawahnya dengan sensual menggoda Hanbin yang masih menatapnya tanpa minat sedikitpun.

Clarie mendekatkan wajahnya pada Hanbin, mencium rakus bibir Hanbin. Hanbin sama sekali tak membalas perlakuan dari Clarie.

"Stop Cla".

Wanita itu menghentikan kegiatannya dan memiringkan kepalanya. Tersenyum mengejek ke arah Hanbin.

"Bilang apa sayang? Aku gak denger".

"Stop buat semuanya".

Clarie turun dari pangkuan Hanbin dan menatap remeh Hanbin. Dirinya duduk dengan angkuh di sofa sebrang Hanbin yang menatapnya tajam.

"Seriously? Kamu nyuruh aku?".

"Saya sudah muak".

Clarie mendatarkan wajahnya. "Fine, tapi jangan harap si Hao Hao itu dan siapa anak pungutmu. Whatever siapapun itu bakal baik-baik aja".

"Dia bukan anak pungut, Jaga bicaramu".

"Who's care. I couldn’t care less. Apapun yang aku mau aku pasti dapetin ingat itu".

"Gak semua bisa kamu miliki, termasuk saya".

Clarie menatap tajam menusuk pada Hanbin. "Saya sudah tidak peduli kamu mau berbuat apa, dan setelah ini kamu tidak bisa lagi menganggu keluarga saya".

Clarie tertawa kencang, tawanya itu seakan meremehkan Hanbin. "Omg Hanbin. You're so funny. Siapa gang bisa mengancam keluargaku kayak gitu".

"Saya".

"Haha. Okay silahkan, tapi jangan harap keluargamu itu selamat Hanbin".

Hanbin beranjak meninggalkan Clarie yang masih saja tertawa akibat ancaman dari Hanbin. Tidak ada yang bisa mengancam keluarga Soen, tak satupun.

Agak gatel kalau gak ngeup
Karena lagi ada ide yaudah sih up aja lah yaa biar kalian senang akupun senang wahaha

Jangan lupa komentar hujatan kalian pada kuh ini ya.

Maaf kalau gak sesuai ekspetasi kalian

What if selesai kayaknya ada bonchap but ya gaktau juga sih

Yaudah deh gitu aja
Bhayyy luvv

Popular Boy (BinHao) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang