Bel pulang sudah berdering sepuluh menit yang lalu, namun gadis yang di tunggu tunggu kedatangannya tak kunjung menunjukkan kehadirannya.
Charless.
Lelaki dengan setelan formal dan kaca mata hitam yang membingkai netra grey nya itu tampak menunggu dengan wajah datar tanpa ekspresi, tangannya menyilang di depan dada bersandar pada mobil hitam yang terparkir apik dari dua puluh menit yang lalu.
Bibir tebalnya mengeluarkan helaan nafas berat saat keadaan sekolah mulai sepi, tangannya merogoh ponsel pada saku dalam jasnya berniat menghubungi satu satunya anak gadis yang sudah berani membuatnya menunggu selama ini.
Meski riak wajahnya terlihat tenang, namun siapa yang tau sebesar apa kegelisahan yang lelaki itu rasakan.
Hallo.
Suara asing yang terdengar di seberang sana membuat Charless menegakkan badan, sebelah alisnya sedikit terangkat sembari melepas kaca mata hitam yang membingkai netranya.
"Siapa?"
Ngghh, maaf Om, kalau boleh tau ini siapanya Cia?
"Kenapa?"
Ah, itu. Dari tadi Cia gak ada di kelas, waktu jam pertama olah raga dia di UKS karna sakit perut, terus habis itu gak balik ke kelas, di UKS juga gak ada.
Tak ada respon yang terdengar, kecuali telapak tangannya yang perlahan mengepal dengan rahang yang mulai mengeras.
"Jelaskan di parkiran, saya tunggu."
Iya, iya Om, saya kesana sekarang.
Tut.
"Shit!"
Charless menyugar rambutnya yang sebagian kecil terlihat memutih kebelakang, netranya terpejam di iringi desahan nafas kasar yang terdengar, otaknya memikirkan serangkai hal yang terjadi, dan itu berujung dengan tangannya yang mengepal erat.
Tak berapa lama seorang gadis dengan rambut hitam lurus sepunggung mendatanginya dengan berlari kecil, sebuah tas yang terkait pada lengannya membuat Charless yakin jika itu gadis yang tadi sempat mengangkat teleponnya.
"Om."
"Jelaskan!" Satu kata penuh tuntutan itu membuat Milea meringis, tadi ia sempat terkejut saat tau siapa satu satunya orang yang menunggu di tempat parkir, tentu Milea tau lelaki itu, siapa yang tak tau orang nomor satu di kawasan Asia timur itu?
"Tadi saya yang nganter Cia ke UKS waktu jam pertama karna dia bilang perutnya nyeri Om, terus waktu abis olah raga saya ke UKS mau mastiin keadaan Cia dianya udah gak ada, kata kakak kelas yang sebelumnya sempat periksa Cia, dia ninggalin Cia sendiri buat ambil minum sama bubur, waktu dia balik Cia udah gak ada juga.
Saya udah tanya ke temen temen yang lain tapi gak ada yang liat Cia, mereka terakhir lihat sebelum Cia masuk UKS."
"Dimana ruang keamanan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You CIA! End✔️
Jugendliteratur○ DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ○ Sederhananya, ini kisah tentang Elicia dan kehidupan keduanya. Bersama dengan empat orang lelaki gila berdarah dingin yang hobi menyiksa. Mereka, keluarga terkuat dan pemilik perdagangan senjata terbesar di...