Suasana ruang kerja Charless itu tampak menghening, tiga orang berbeda generasi tampak duduk dengan raut wajah berbeda beda, Charless dengan wajah datar namun tak memungkiri jika kini rahangnya masih mengeras, Cia dengan raut gelisahnya yang tak sedikitpun berkurang, juga Galaska yang diam anteng menatap Charless tanpa terintimidasi oleh tatapan tajam pria paruh baya itu.
Tiga lelaki bermarga Nixon itu menunggu di luar dengan menahan umpatan, pasalnya Charless tak memberinya izin masuk dengan alasan emosi mereka akan merusak semuanya, Louis dan Liam yang sedari tadi diam tampak tak terima, namun tak mampu membantah saat ayahnya sudah mengunci ruang kerjanya dari dalam.
Mereka penasaran, siapa sebenarnya lelaki tampan berwajah songong yang datang bersama Cia itu, mereka tentu mengenal jika lelaki itu juga yang menculik Cia kemarin, namun yang mereka herankan, kenapa respon Charless jauh dari apa yang mereka pikirkan.
"Ayah--"
"Belum saatnya Ayah memintamu bicara Cia." Cia mencebikkan bibir, tampaknya ayahnya itu memang benar benar marah sekarang.
Pandangan Charless beralih menatap lelaki yang berada di sebelah Cia, tatapan serta warna netranya mengingatkan Charless pada seseorang yang sebelumnya ia pikir menjadi dalang di balik penculikan Cia.
"Kamu. Apa hubunganmu dengan Axelion Chrysander?"
Galaska memutar bola mata saat nama seseorang yang membuatnya kesal dari semalam itu terdengar, mengapa harus menyangkut pautkannya dengan orang itu.
"Tua bangka itu? Ah, kebetulan dia suami dari Mommy saya."
Cia di buat tercengang oleh jawaban Galaska, bukan karna apa, namun aish! Bagaimana bisa lelaki di sampingnya itu menyebut daddynya sendiri dengan sebutan sekasar itu, oh Cia curiga jika sebenarnya lelaki yang di temuinya tadi sebelum pulang adalah ayah tiri Galaska, itu akan lebih masuk akal menurut Cia.
Jawaban Galaska mengundang senyum tipis Charless, tak lagi terkejut dengan cara Galaska bicara karna tau seberapa keras anak itu di didik, dan siapa yang menyangka jika kini ia berhadapan dengan putra satu satu nya penguasa bagian barat itu, namun sialnya mengapa harus berhubungan dengan putrinya? Padahal dari awal ia sudah mewanti wanti para putranya untuk menjaga Cia agar tak mengenal siapapun dari penguasa barat, namun tampaknya ia kecolongan sekarang.
"Apa mau mu?" Charless bertanya to the point, jika pun ia terlambat, namun pastinya hubungan mereka tak akan sejauh itu, karna Charless sendiri tau kedatangan penguasa barat baru beberapa hari lalu.
"Mengambil seseorang yang harusnya menjadi milik saya dari awal." Baru saat Galaska mengatakan itu Charless tampak memberi kekehan sarkas, Cia bahkan meneguk ludah melihat bagaimana reaksi Charless, asal kalian tau ini jauh lebih menegangkan dari saat para pengawal tadi mengacungkan senjata.
Aish! Mengapa hari ini terlalu banyak drama action, Cia membenci itu.
"Jangan mengada ngada Chrysander," seru Charless dengan tawa tipis yang tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You CIA! End✔️
Teen Fiction○ DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ○ Sederhananya, ini kisah tentang Elicia dan kehidupan keduanya. Bersama dengan empat orang lelaki gila berdarah dingin yang hobi menyiksa. Mereka, keluarga terkuat dan pemilik perdagangan senjata terbesar di...