Assalamu'alaikum Met malem pren 🌃
Nih yang dari kemarin nagih up mana suaranya?
Awas aja gak vote Vee ngambek loh ya🥺
Happy reading❤️
●●●
Setelah kejadian memalukan di lobi kantor yang di sebabkan oleh kecerobohannya tadi, kini Cia tengah duduk anteng di atas sofa ruangan Louis, sulit di percaya jika di dalam kantor akan ada ruangan seperti ini, iya sih Cia mulai bisa menyadari seberapa hedon nya keluarga dari raga yang ia tempati sekarang, namun bisakah lebih sederhana sedikit agar Cia tak selalu merasa terkaget kaget, dalam bayangannya mana ada ruangan di dalam kantor yang seluas dan semewah ini.
Selama ini yang ia tau, sekalipun itu ruangan presdir, kantor ya akan tetap terlihat seperti ruang kerja membosankan yang berisi meja dan kursi juga sofa sederhana dengan rak rak buku yang berjejer, namun gffdsiskpxbjso, ini terlalu out of the box untuk masuk kedalam nalar seorang Cia.
Jika di perbolehkan Cia ingin pingsan beberapa waktu untuk memulihkan keterkejutannya, ah sudahlah, lupakan tentang itu.
Mari laksanakan rencana yang sudah Cia susun dengan baik dari rumah.
"Kak Louis udah makan siang?"
Louis yang sedari tadi menumpu dagu sembari memandangi Cia dari meja kerjanya menghela nafas pelan, belum puas di mansion tadi membuatnya terkejut dengan sikap Cia yang tiba tiba berubah, kini gadis itu datang ke kantornya tanpa memberi Louis waktu sedikitpun untuk berpikir alasan perubahannya.
Apa karna 2 bulan ini Cia tak sadarkan diri hingga membuat ingatan gadis itu tertinggal di alam bawah sadarnya, atau memang karna alasan lain, Louis tak mengerti.
"Kak Lou--" (panggilnya kak Lu)
"Cia bawa makanan kesukaan kakak, kata Hanna, kak Louis suka makanan dari restoran ini."
Bahkan jika itu Cia yang dulu, gadis itu tak akan repot repot memikirkan apakah ia sudah makan atau tidak, Louis tak berniat membandingkan, namun ia belum bisa percaya sepenuhnya jika Cia benar benar berubah menjadi sosok hangat seperti sekarang.
Namun begitu Louis melangkah mendekat, bersama dengan Cia yang mulai mengeluarkan box makanan dari kantung yang sedari tadi mati matian gadis itu selamatkan.
Louis mengambil duduk di samping--dengan jarak tak terlalu dekat dengan--Cia, ia melirik sebentar pada makanan yang gadis itu bawa, box makanan itu memang berlogo salah satu restoran tempat ia memesan makanan biasanya, seniat itu Cia mengunjunginya? Beruntung ia cepat pulang setelah meeting tadi.
Cia membuka box berwarna coklat itu dengan semangat, namun bibirnya mengerut saat melihat makanan di dalamnya sudah tak lagi berbentuk sempurna, makanan 2 juta yang ia pesan tak lagi tertata sebagaimana mestinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You CIA! End✔️
Ficção Adolescente○ DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ○ Sederhananya, ini kisah tentang Elicia dan kehidupan keduanya. Bersama dengan empat orang lelaki gila berdarah dingin yang hobi menyiksa. Mereka, keluarga terkuat dan pemilik perdagangan senjata terbesar di...