can we ?

386 40 6
                                    

Mina perempuan yang menjadi primadona disekolah sebenarnya sosok yang haus akan kasih sayang dari orang tua, jadi dia melakukan hal positif disekolah agar orang-orang mampu menatap kagum kearahnya.

Dengan menatap buku tebal tiap malam, serba belajar materi apa yang akan keluar besok adalah kegiatan yang selalu Mina lakukan tiap hari.

Tidak ada yang tau semua itu, orang-orang hanya melihat Mina sih primadona cantik pintar dan sangat di puja.

Namun tidak Dimata lelaki yang selalu memperhatikan Mina dari jauh, bagi nya Mina hanyalah seonggok tong kosong tidak ada jiwa dan tidak berperasaan. Semua itu dimatanya hanya sebuah kepura-puraan.

Tatapan mata Mina tidak lebih dari tatapan seseorang yang kesepian.

Mina berjalan beriringan bersama ketua OSIS Yoo jeongyeon lelaki itu juga kapten basket yang sangat di gilai para perempuan.

"Kamu tunggu disana aja"
Tunjuk Yoo jeongyeon kearah meja kosong di samping lelaki yang sedang tertidur

"Oke, aku pesan yang biasa ya"
Mina tersenyum dan jeongyeon hanya mengangguk

Mina berjalan kearah meja yang ditunjuk oleh jeongyeon tadi, diliriknya sebentar lelaki amburadul namun tetap tampan.

Aah ralat kenapa Mina berbicara bahwa lelaki ini tampan ? Ya tentu son chaeyoung si preman menggemaskan yang selalu memberontak bahkan tidak segan segan membantah guru jika menurutnya salah.

Ya dia son chaeyoung si jiwa bebas tidak ingin ada aturan bahkan ayahnya sendiripun angkat tangan, jika bukan karena ayahnya kepala sekolah di sini mungkin mudah saja para guru membuat son chaeyoung di keluarkan dari sekolah.

"Kenapa melihat aku seperti itu"
Ucapnya saat membuka mata dan Mina tengah memperhatikan wajahnya.

Chaeyoung menguap dan mengusap wajahnya, kemudian tangannya memegang pergelangan tangan Mina untuk melihat jam berapa sekarang.

"Aah sudah istirahat ya"
Chaeyoung berdiri dan melihat Mina sebentar, Mina pun ikut menatap chaeyoung namun hanya diam memperhatikan

"Jangan mencuri pandang seperti itu, aku tau aku tampan"
Chaeyoung mengacak rambut Mina dan berjalan menjauh, namun langkahnya terhenti saat si ketua OSIS memegang lengannya.

"Chaeyoung, kamu tidak masuk kelas lagi?"
Chaeyoung menggaruk telinga nya dan menatap malas kearah jeongyeon.

"Aku belajar tidak belajar tetap bisa mengalahkan mu Yoo, berhentilah mengurusi urusan ku"
Jeongyeon menarik napas menatap nanar chaeyoung.

"Masih membenciku? Kita berdua korban disini chaeng "

"Aku mohon jangan bahas apapun itu"
Teriak chaeyoung jengah sambil menatap sinis jeongyeon.

"Baiklah, nanti kita bahas dirumah"
Ucap jeongyeon

"Aku tidak pulang "
Kemudian chaeyoung pergi berlalu begitu saja

"Kamu tidak makan?"
Teriak jeongyeon membuat langkah chaeyoung terhenti lagi, ia berjalan mendekat kearah jeongyeon Lalu mengambil susu pisang ditangan jeongyeon.

"Aku minum susu pisang ini"

"Tapi itu punya Mina heyy chaeyoung"
Chaeyoung melenggang sambil menyeruput susu pisang.

"Udah aku bisa beli lagi"
Mina tersenyum manis, terpaksa jeongyeon berlari lagi untuk membeli susu pisang Mina.

Jeong dan Mina makan dalam diam sampai selesai, ya bagi Mina saat makan tidak boleh berbicara.

"Kamu dan bocah itu masih perang?"

"Aku tidak pernah berpikiran seperti itu Mina, bagaimana pun dia anak ayah ku"

one shots about michaeng 💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang