"kamu tidak memahami keadaan ku sekarang"
chaeyoung memegang kepalanya dan mengacak rambutnya kasar"aku bukan tidak memahami, tapi sepertinya hal seperti ini tidak pernah bisa di pahami sama siapapun"
bentak Mina menatap nyalang ke arah kekasihnya ini"apa susahnya Mina ? apa susahnya ? kita sudah sering berdebat dengan ini, aku hanya bekerja di luar kota dan aku bisa pulang ke rumah orang tuaku sebulan sekali atau kamu bisa mengunjungi ku disaat kamu senggang"
bujuk chaeyoung yang kini menurunkan intonasi suaranya berharap kekasihnya ini mengerti dengan keadaannya sekarang."kamu bisa bekerja disini kenapa harus di luar kota?"
Mina bersikeras dengan pendapatnya"yatuhan mina"
chaeyoung mengusap wajahnya kasar dan duduk di kursi"kamu tidak akan mengerti apa yang aku rasain, kamu tidak akan mengerti posisi ku terjepit seperti ini"
suara chaeyoung melemah, akhirnya Mina ikut duduk di samping chaeyoung dan memegang bahu chaeyoung."aku tidak mau berpisah kamu tau itu hiks hiks"
Mina akhirnya menangis, chaeyoung hanya diam tidak berniat menenangkan karena perasaan nya sendiripun bercampur aduk."aku akan pergi lusa Mina semuanya sudah dipersiapkan, kamu bisa mengunjungi ku kapan saja saat kamu ada waktu senggang"
chaeyoung memegang tangan Mina"jika kamu pergi kita putus"
ucap Mina lirih, chaeyoung memejamkan matanya dan menatap mina kemudian tersenyum. ia kemudian menarik napas panjang dan berdiri."kita masih sama sama keras saat ini, kita tidak akan putus aku besok akan menemuimu lagi kita bicarakan ini lagi"
chaeyoung menjauh dari Mina namun saat beberapa langkah Mina berteriak"sekali kamu pergi dan tidak mendengarkan ku kita putus dan jangan bertemu lagi hiks hiks"
suara Mina bergetar karena menangis, chaeyoung membalikan tubuhnya dan menatap Mina sendu. alangkah keras kepalanya Mina bagaimana mungkin ia tidak mengerti posisi chaeyoung saat ini.jika dekat dengan Mina ia hanya pengangguran sedangkan Mina sudah menjadi dokter dirumah sakit, bagaimana mungkin chaeyoung akan percaya diri menatap orang disekelilingnya Mina.
selama ini cukup chaeyoung memendam semua ini namun sekarang ada kesempatan yang menurutnya ini passionnya , namun kenapa Mina keras kepala tidak ingin jauh.
chaeyoung mendekat dan menarik Mina kedalam pelukannya, pelukan hangat yang seperti biasa membuat tangisan Mina semakin pecah.
"aku tidak mau jauh, apa kamu tidak mengerti juga chaeng"
lirih Mina"Mina kita berpikir realistis saja, aku disini pengangguran tidak bekerja sama sekali. kerjaku hanya menjemput kamu pulang kerja memasak untuk kamu dan aku tidak suka kamu selalu menghabiskan uangmu untuk membeli pakaian mahal untuk saat pertemuan keluarga besar mu. bahkan aku lebih banyak diam saat sodara sodaramu membicarakan penghasilan mereka"
chaeyoung kini menatap Mina yang sedang menatapnya balik"aku bisa membelikan mu apapun dan aku tidak peduli pandangan mereka, aku hanya mau kamu"
"tapi aku lelaki dan aku peduli, aku juga ingin membelikan kamu gaun dengan uangku sendiri aku sudah cukup lama menganggur dan aku tidak mau menjadi beban untukmu"
"kamu bukan beban untukku"
"aku harap kamu mengerti Mina"
chaeyoung mengelus pipi Mina dan mencium keningnya pelan."tapi aku tidak bisa jauh darimu"
Mina memegang tangan chaeyoung yang di pipinya kemudian mencium tangan lelaki yang sangat ia cintai ini.☘️☘️☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
one shots about michaeng 💋
Fiksi Penggemarberbagai kisah perjalanan cinta anak muda yang dipertemukan lewat garis takdir yang di tentukan -myoui mina -son chaeyoung karakter lainnya nanti menyusul setelah setiap cerita terbit