Ketiga pria ini sedang asyik bermain bilyar dirumah mina tentunya dengan ayah mina juga, sedangkan mina entah gadis itu pergi kemana katanya sih mau ke salon.
"Dari kalian bertiga siapa yang mencintai mina"
Tuan akira mentap ketiga pria itu"Ya kami bertiga mencintai mina paman"
Tzuyu berucap enteng"Tzu papa kamu masih di ausy?"
"Iya paman"
"Dan jeong? Kapan orang tua kamu pulang dari jepang?"
"Nggak tau paman, katanya sih sampe peresmian restoran nya paman. Mau buka 15 cabang kan di jepang"
Tuan akira manggut manggut, kali ini tatapan nya beralih ke chaeng. Pria yang sulit sekali diajak bicara, namun dia sangat baik."Chaeng, kulihat ayahmu semakin sering muncul di TV setelah menjadi jaksa"
Chaeng menggaruk kepalanya"Ya chaeng juga nggak bisa ngejelasinnya paman"
"Kamu mencintai mina? Karena hanya kamu. Yang tidak perna paman dengar mengatakan cinta ke mina"
Chaeng diam namun tetap dengan pembawaannya tenang."Aku menyayangi mina paman"
"Cinta?"
"Bisa paman jelaskan cinta itu seperti apa? "
Tuan akira hanya tersenyum menanggapi pertanyaan chaeyoung.Belum sempat akira menjawab suara melengking dari mina terdengar.
"Yatuhan mina, kamu ini hidup di hutan apa? Teriak teriak kayak monyet"
Keluh jeongyeon namun dengan suara sekecil mungkin, walaupun begitu mina tetap mendengarnya dan menatap jeongyeon nyalang dan melempar kunci mobil tepat sasaran mengenai kepalanya dan berakhir dengan benjolan kecil."Mina, jadi gadis yang anggun nak jangan bar bar"
Keluh tzuyu setelah melihat kening jeongyeon yang sudah memerah. Sedangkan chaeyoung tetap anteng duduk ditempatnya tanpa membuka suara."Nah mina sudah sampai kalian main lah, jagain putri kesayangan paman"
Ucap tuan akira sambil mengacak rambut mina yang baru saja dari salon"Oh astaga papa, rambut mina kan baru dari salon kenapa di pegang"
Keluhnya dengan lengkungan bibir mengarah kebawah dan hendak menangis, bagaimana tidak 2 jam dia harus ketiduran dengan perawatan rambutnya.Chaeyoung mendekat ke arah mina dan ikut mengelus rambut mina. Mina hanya diam dan menatap chaeng.
"Dah jangan nangis, nanti tinggal kesalon lagi. Dosa ngeluh sama orang tua"
Tolong siapa saja tutupi wajah mina yang sudah memerah seperti tomat itu karena mendapati perlakuan chaeng seperti ini, aneh."Pengen gendong chaeng"
Chaeng membulatkan matanya"Kemana"
"Kearah jeong dan tzuyu"
Tunjuknya yang hanya berjarak 3 sampai 4 meter dari mereka"Sekarang"
Mina langsung melompat kearah chaeng seperti koala, menatap wajah chaeyoung yang setiap hari semakin tampan meurutnya. Dengan enteng chaeyoung menggendong tubuh mina membawanya kearah 2 pria tersebut."Sakit?"
Tanya mina ke jeongyeon lalu turun dari gendongan chaeyoung. Jeong hanya mengangguk."Syukurin, lagian suka ngatain aku"
Mina menjulurkan lidahnya, sedangkan jeongyeon hanya menahan napas saja."Dari mana kamu, kami disini udah mau setengah hari salon cuma 2 jam ya"
"Tadi bambam ngajak main dulu"
Mina duduk di meje bilyar"Bambam? Yang suka bawa motor kebut kebutan itu?"
Jeong menatap tak suka"Putusin"
Kali ini tzuyu menatap mina intesn
KAMU SEDANG MEMBACA
one shots about michaeng 💋
Fanficberbagai kisah perjalanan cinta anak muda yang dipertemukan lewat garis takdir yang di tentukan -myoui mina -son chaeyoung karakter lainnya nanti menyusul setelah setiap cerita terbit