SATUU

83 25 34
                                    

🌼🌼🌼

Kebetulan sekali hari ini Minggu, sehingga Aluna bisa bersantai dan menghilangkan tugas sekolah dari pikirannya.

"Huh! Lelah sekali, apakah tidak ada hari untuk tidak melakukan apapun dari pagi hingga malam?"

Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, gadis itu berleha-leha di atas kasur empuknya, tapi lama-kelamaan rasanya bosan, hingga gadis itu bangkit dan memasuki kamar mandi.

Disinilah gadis itu sekarang, di padang bunga milik mendiang orangtuanya. Di padang bunga ini ada bunga daisy kesukaan gadis itu dan dandelion kesukaan ibunya.

Di samping padang bunga daisy ada Padang bunga ada bunga padang bunga dandelion dan di depan nya ada rumah pohon. Tempat ini adalah tempat favoritnya sejak dua tahun lalu.

Kaki gadis itu melangkah, memasuki padang bunga daisy, mencium aromanya, memetiknya, dan memandangnya.

Setelah memandang lama, kakinya melangkah menuju dan memasuki rumah pohon, dirinya memandang poto-poto orangtuanya, serta dirinya.

Dulu dia lupa caranya bersedih, akan tetapi lihatlah sekarang, dia lupa bagaimana caranya tertawa tanpa beban.

Setelah puas, akhirnya ia memutuskan untuk pulang, setelah sampai didepan rumah gadis itu menghela nafas.

Dirinya baru saja ingin bersantai, tapi lihat lah ketujuh manusia yang tak  pernah memberinya istirahat.

Beberapa dari mereka menyengir, dan melambai-lambai padanya.

"Luna! Kami ingin bertamu ke apartemen mu!" seru salah satu dari mereka, yang memiliki lesung pipi.

"Bertamu atau ingin menghancurkan apartemen ku?" balasnya sembari mendengus.

🌼🌼🌼

Aluna meletakkan es yang telah di buat tadi di atas meja, kemudian ia ikut duduk bergabung dengan ketujuh temannya.

"Apa kalian tidak bosan? Hampir setiap Minggu kalian kesini." celetuk Aluna

"Oh, sindiran keras." balas seorang gadis, Lyla, Aida Lyla putri namanya.

Gadis dengan sifat ceria nya, bijaksana dan juga suka menceramahi teman-temannya jika berbuat salah, akan tetapi dirinya sendiri memiliki mulut ceplas-ceplos ketika berbicara.

"Siapa suruh kau tidak pernah mau saat kami ajak kerumah kami." timpal gadis yang memilik lesung pipi tadi. Deca, Deca Victoria namanya.

Gadis dengan segala sifat cerewetnya, cegil dan menyukai idol-idol K-Pop, dan jangan lupa tingkah alaynya.

Aluna tersenyum kecil mendengar balasan Lyla yang terkesan tidak ramah, namun saat Deca menimpali perkataan Lyla, gadis itu langsung murung.

Dirinya bukan tidak mau mengunjungi rumah teman-temannya, dia hanya takut.
Takut jika melihat keluarga mereka, dirinya takut cemburu lalu membenci teman-temannya. Sangat tidak masuk akal bukan?

"Kenapa termenung?" tanya gadis yang saat tersenyum maka matanya seperti bulan sabit. Billa, Nabilla Carnelian namanya.

Gadis yang memiliki bulan sabit di matanya, dan sifatnya yang ramah serta baik, sayangnya gadis itu sangat tidak peka.

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang