Kalau sudah mampir, jangan lupa follow, satu bintang bikin aku senyam-senyum selama 5 jam.
🌼🌼🌼
Rintik-rintik hujan di pagi ini tampak semakin deras, gadis dengan rambut sepinggang yang tergerai itu memandang bunga-bunga miliknya yang terkena air hujan.
Pagi di hari Minggu ini ia habiskan untuk melamun, memikirkan apa yang terjadi padanya beberapa Minggu ini.
Kalung liontin Daisy sudah di lepasnya akibat pesan itu, munafik jika ia tidak takut pada pesan yang entah siapa pengirimnya itu.
"Kira-kira kenapa aku tidak boleh memakai kalung itu? Apa bahaya nya? Padahal kalung itu cantik." keluhnya entah pada siapa.
Bibir tipis gadis itu melengkung kebawah, meletakkan segelas susu coklat di atas meja, kemudian menaikkan kakinya ke atas kursi yang ia duduki saat ini.
"Apa yang harus ku lakukan? Tentang kunci yang ku temukan di kamar Mama saja belum terpecahkan, lalu pesan misterius beberapa hari lalu juga belum di ketahui. Sekarang tambah satu lagi."
"Memikirkan semua ini membuat kepala ku pusing." katanya sembari memijit dahinya yang terasa pening.
Semakin lama hujan semakin deras, gadis dengan baju kaos hitam oversize dan celana pendek selutut itu bangkit dari duduknya.
Gadis itu melangkah memasuki rumah, lalu menutup pintu kemudian pergi ke kamar dan melemparkan ponselnya ke atas kasur.
Ia mengambil Hoodie berwarna abu-abu miliknya yang tergantung di pintu lemari dan segera memakainya.
Dengan langkah sedikit tergesa-gesa ia keluar dari kamar dan segera keluar dari apartemen.
"Sedikit bermain hujan tidak masalah bukan?" katanya sembari berlari kecil di tengah derasnya hujan.
Gadis itu terus berjalan mengarah ke hutan dekat rumah pohon milik mendiang ibunya.
Ia mengadahkan kepalanya ke atas, dan merentangkan kedua tangannya. Menikmati sensasi hujan yang menenangkan.
Tiba-tiba ada seseorang yang meletakkan jaket di atas kepala gadis itu, sehingga membuat pemilik mata coklat itu menoleh kebelakang.
"Jika berlama-lama bermain hujan, kau akan sakit."
"Kali ini saja, menurut lah pada ku, Luna."
Gadis itu mengerutkan keningnya bingung, siapa laki-laki ini? Bagaimana dia bisa tahu?
"Bagaimana kau bisa tau aku sudah lama bermain hujan?" tanya Luna
Laki-laki itu hanya diam, ia memperbaiki topi dan maskernya kemudian melangkah pergi meninggalkan Luna sendirian.
"Hei! Jawab dulu! Dan juga, dari mana kau tau nama ku? Nama mu siapa?!" tanya Luna berteriak keras, walaupun ia sudah berteriak tetap saja suaranya teredam hujan yang tak kunjung berhenti.
Gadis itu memilih kembali ke apartemen nya, dan segera membersihkan diri.
"Niat hati ingin melupakan masalah, malah mendapatkan masalah baru." ujarnya sembari menggosok rambutnya yang basah menggunakan handuk bermotif Daisy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daisy
Teen FictionHanya sedikit kisah hidup seorang gadis, yang katanya yatim piatu. Kisah seorang gadis yang katanya sangat menyukai bunga Daisy. Kisah gadis yang katanya tidak ingat siapa orangtuanya, siapa neneknya bahkan kerabatnya. Kisah gadis yang katanya suka...