5 - Gadis Toilet & Pencuri Kecil

107K 4.8K 110
                                    

Masih di dalam mobil Satria.

Suasana panas masih terjadi di dalam mobil milik putra mahkota Sarha grup. Satria dan Rachel masih bergelung dalam kecupan dan sentuhan bibir mereka. Hingga akhirnya napas keduanya sudah mulai lelah, dengan sendirinya keduanya melepaskan pertautan tersebut.

Dahi mereka menempel menjadi satu, deru napas mereka memburu. Sambil menggoyangkan hidung, keduanya memejamkan mata dengan wajah sama-sama tersenyum. Kebahagiaan yang entah datang dari mana.

Satria lo gila, kenapa dengan mudahnya lo terjang wanita ini? Akal sehat lo hilang kendali. Wanita ini benar-benar mampu membuat lo seperti pria brengsek. Oke, sekarang apa yang harus lo jelaskan sama dia?

Nafas mereka masih memburu. Perlahan Satria membuka matanya. Dia tersenyum menatap bibir mungil Rachel yang sedikit membengkak akibat ulah aksinya. Ini pertama kali Satria berhubungan kontak fisik dengan wanita sangat intim.

Sebelumnya, Satria adalah pria dewasa yang anti berhubungan dengan wanita. Dia pria kuat menahan nafsu kepada kaum hawa. Mudah baginya membentengi diri dari sebuah hubungan lain jenis. Satria adalah tipe pria yang tidak suka mempermainkan hubungan, jika dia sudah mengeklaim sesuatu itu miliknya, selanjutnya akan sangat egois dan tidak mau membagi kepada siapa saja. Karena tahu kelemahan diri, dia menahan segala hasrat untuk mencari pasangan. Terlebih sekarang mengutamakan karirnya terlebih dahulu. Setidaknya sampai wanita ini meruntuhkan prinsip tersebut. Tamparannya begitu membekas di hati.

Oh, ini Satria, benar Satria. Kenapa aku bisa terbawa suasana? Dia menguasaiku tiba-tiba dan aku menurutinya. Rachel ada apa dengan dirimu? Kemana semangat dirimu yang mandiri? Kenapa dihadapan pria ini kamu langsung bertekuk lutut?

Keduanya masih saling diam dan berperang dalam hati. Rachel menutup mata, Satria terus memandang wajah manis Rachel.

Kemudian, tatapan Satria terganggu dengan panggilan dari ponselnya. Satria segera menjauh dari Rachel. Duduk ke tempat semula. Rachel yang sadar kehangatan Satria menjauh dari dirinya, mulai membuka matanya. Sejujurnya dia masih tidak menduga kejadian yang menimpa dirinya sekarang.

Rachel membenahi bajunya, sedikit berantakan karena ulah Satria yang menyentuh punggung dan beberapa bagian depan tubuhnya. Dia menikmati sentuhan-sentuhan Satria, walau sadar itu terlarang, di tengah mereka belum berkenalan dengan resmi. Bahkan tidak mempunyai status hubungan spesial. Mereka hanya dua orang manusia yang terjangkit virus rindu, yang entah kenapa bisa mewabah. Gila.

Satria menatap nama di layar ponselnya, matanya sedikit mengernyit sebal, dia mengangkat panggilan telepon dengan suara sedikit terengah. "Halo.."

"Halo, Kakak Satria. Apa kabar, Brader?" Terdengar suara pria di seberang sana sangat menggoda.

"Baikkh.. Hai, Mark.." Satria sedikit terengah karena napasnya masih belum teratur.

"Ada apa dengan suaramu, Kakak? Abis olahraga apa, sih, sampai napas Kakak menderu gitu." Tatapan Satria terlihat sinis dengan pertanyaan pria di seberang sana.

"Gak abis olahraga, cuma lagi haus ajah," jelas Satria asal.

"Kalau haus minum dong, jangan bertindak yang lain-lain, Kakak.." Satria malas berbasa-basi dengan pria ini. Sudah dipastikan sejuta ledekannya yang tak kan pernah selesai. Dari dulu Mark memang suka mengganggu Satria yang mempunyai sifat emosi hanya dengan dirinya. Mark itu bagai musuh tanpa akhir bagi Satria. Selalu membuat kesal.

"Ada apa, Mark lo telepon gue?" Satria bertanya dengan ketus.

"Hahaha, kemarin Leo bilang lo mau cari gue? Ada apa, Brader, lo kangen sama gue?" Satria duduk dengan wajah sedikit jengkel, tapi dalam hatinya, dia tetap rindu dengan suara pria tersebut. Sudah lama tidak bertindak ketus dengan Mark. Lumayan membuat hatinya ramai.

Jodohku Ruwet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang