Masih dimalam yang sama, di rumah Satria.
Kedua pengantin sudah berada di rumah kediaman mempelai pria. Satria sudah sampai mengajak sang istri tinggal di rumah milik orang tuanya. Lelah mendera keduanya. Seharian ini mereka memang belum beristirahat dengan tenang.
"Racheeeel.." terlihat Dalilah yang sudah berganti pakaian santai menyambut penghuni baru rumah mereka.
"Lilaaahh..." Rachel memeluk erat adik iparnya.
"Papa mama belum sampai?" Satria terlihat bahagia berdiri di samping istri tersayangnya.
"Aku juga menunggu. Tadi aku pulang bareng oma. Karena opa sepertinya kelelahan kak." jawab Dalilah sambil merangkul Rachel yang sedang dilanda kegugupan akan menetap di rumah mertua.
"Ya sudah kamu tolong bantu Achel membersihkan diri di kamar. Aku mau melihat opa dulu. Kamu sama Lilah nggak apa-apa kan?" Satria berkata lembut dengan Rachel. Rachel mengangguk dan menerima tarikan Dalilah masuk ke dalam rumah mereka.
"Ayo kakak ipar aku antar kamu ke kamar Kakak. Oh salah kamar kalian hehehe.." Rachel merona merah.
Ia masih demam panggung karena hari ini statusnya telah berubah. Ia tidak lagi sendiri, sekarang ia telah menemukan belahan jiwanya. Setidaknya itu yang dia harapkan.
"Lil aku deg-degan nih.." Rachel menepuk dadanya.
"Aku ke kamar kamu aja dulu yah? Mandi di kamar kamu yah!" pinta Rachel setengah memohon. Dalilah tidak bisa menahan tawanya.
"Kamu tegang banget Chel.. Ya udah sambil nunggu kakak kita ke kamar aku aja yah. Nih kopernya bawa masuk ke kamar aku aja dulu." Dalilah tak bisa menahan tawa menatap Rachel yang terlihat tegang dan gelisah.
Dalilah menunggu Rachel membersihkan diri di kamar mandinya. Rachel tampak segar setelah selesai mandi. Seketika rasa lelah hilang karena siraman air membuat tubuhnya bugar kembali. Ia lalu mengeringkan rambut dan segera memakai parfume pilihan Satria.
Ia tampak fresh mengenakan baju tidur two pieces dengan tali spaghetti berwarna hijau muda berbahan satin berkilau. Khusus di bagian dadanya ditempelkan brukat sehingga terlihat jelas belahan dada Rachel yang menyembul menantang. Dengan wajah panik ia mendekati Dalilah.
"Lil pinjam sweater dong aku kedinginan.." pinta Rachel gelisah.
"Lah masa pakai sweater Chel? Sayang dong baju ini cantik banget malah di tutupin. Chel aset kamu oke juga sekarang." Rachel merona malu karena mata Dalilah menunjuk kedua payudaranya.
Baju-baju tidur yang ia bawa semua pilihan para oma nya hanya ini pemberian sang mama yang dirasa paling sopan.
"Kenapa nggak pakai lingerie? Aku dengar dari oma kamu udah punya stok lingerie dua kodi. Bener tuh?" goda Dalilah yang diangguki polos oleh Rachel.
"Haduh para oma itu niat banget ngurusin pernikahan aku Lil. Aku sampai bingung mau pakai baju-baju itu yang mana dulu." Dalilah memberikan sweater miliknya untuk dipakai Rachel.
"Nanti kakak marah loh kamu pakai sweater dimalam pertama. Oh aku lupa kamu lagi halangan. Berdoa aja kakak nggak bikin kehebohan." Dalilah mengedipkan matanya. Rachel menarik duduk Dalilah di ranjang.
"Maksud kamu apa?" tanya Rachel gugup.
"Kakak itu pria dewasa yang bisa dibilang haus akan belaian.." Rachel semakin menatap lekat Dalilah meminta penjelasan lebih masuk akal.
"Kamu tau kakak setiap hari dikasih jamu dan suplemen lainnya sama oma. Jelas efeknya berpengaruh bagi stamina dia sebagai pria dewasa menjadi perkasa." Rachel serius mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Ruwet
Humor--------- Kisah cinta keturunan tiga sahabat. 1. Abraham Sarha Rahma Raihana 2. Biyan Arga Rahadi Sarah Adiba P. 3. Rama Andhika. Livina Hans Sequel PMNA & Istri Cadangan 20 Mei 2015 (18+) ^_^