19 - Suster Galak

92.2K 4K 181
                                    

           

Di rumah Mark.

"Pagi mom, dad.." Mark menyapa kedua orangtuanya saat mereka sedang duduk menikmati teh hangat sambil menonton berita televisi di pagi hari. Mark duduk di samping sang mommy, Livi. Sementara Rama membaca koran, sekilas ia juga mendengarkan berita di layar televisi.

"Kamu hari minggu ini tumben sekali sudah bangun?" Livi terlihat bingung putranya sudah rapi diminggu pagi. Biasanya Mark masih bergelung di dalam selimut menikmati mimpi indahnya tanpa ada yang boleh mengganggu.

"Iya aku mau kencan dengan Dalilah..." Mark tersenyum bahagia menatap sang mommy.

"Jadii kamu sudah dapat restu dari Satria?" goda Livi yang diangguki Mark. Livi memberikan kue untuk putranya. Mark menerima dan langsung menikmati dengan senyuman yang tak lepas dari wajah. Akhirnya ia bisa berkencan dengan Dalilah. Sudah dua minggu ini mereka jarang bisa bertemu karena Dalilah sibuk membantu rencana pernikahan Satria dan Rachel.

"Mom katanya punya foto kecil aku dengan Lilah waktu aku mencium dia?" Livi mengangguk lalu menyipitkan matanya. "Kenapa memangnya?"

"Boleh aku lihat?" Livi menunjuk ke arah lemari di samping televisi.

"Cari album foto masa kecil di sana. Kalau tidak salah albumnya warna abu-abu. Ada note masa kecil." Mark lalu mencari letak album tersebut.

"Yang ini?" Mark memegang sebuah album besar dan tebal berwarna abu-abu ke arah Livi.

"Iya itu dan album yang lain berisi foto-foto kita berlibur." Mark lalu duduk kembali dan segera membuka album tersebut di samping Livi yang terlihat antusias.

"Ini kamu dan Marsha sayang. Oh anak aku sekarang sudah besar. Ram lihat waktu dulu aku kurus yah, tidak seperti sekarang!" Livi menyentak tangan Rama. Karena tubuhnya yang sekarang terlihat besar. Rama melarang Livi untuk berdiet.

"Kamu kan dulu begeng kesayanganku Miss Bradpittku. Hahahah." goda Rama membuat Livi mencubit pinggang suami tercintanya.

"Dasar kamu. Coba kalau kamu tidak memaksa aku hamil pasti tubuhku selalu langsing dan ulah kamu yang selalu mengajak aku makan di malam hari" keluh Livi kesal sambil memegangi perutnya.

"Kamu dulu kurus begeng saja aku suka apalagi setelah melahirkan kamu mirip kulkas dua pintu pun aku malah semakin mencintai kamu sayang." goda Rama sambil mengelus punggung Livi.

"Oh mom dad please ingat umur.." Mark mendengus sebal mendengar rayuan sang daddy yang tidak pernah hilang walau usianya sudah terbilang tua.

"Mom ini foto aku dengan Lilah?" Mark menunjuk foto dirinya yang masih berusia dua tahun sedang memeluk dan mencium baby Dalilah yang kala itu masih berusia satu minggu. Livi mengangguk.

"Hahaha kenapa mommy malah mengabadikan adegan tidak pantas ini." Mark tertawa sendiri melihat kelakuan saat ia masih kecil yang menurutnya sedikit kurang pantas.

"Kamu terlihat gregetan dengan baby Dalilah sayang. Ditambah lagi aksi protektif Satria kepada adiknya. Kamu tidak menghiraukan kemarahan Satria." Livi bercerita tentang kelakuan Mark sambil menahan tawanya.

"Kamu benar-benar mirip daddy, tukang sosor tanpa melihat waktu." Rama hanya bisa terkikik geli jika mengingat kelakuan masa mudanya dulu.

Mark mengabadikan foto itu melalui ponselnya. Ia lalu melihat-lihat lagi foto-foto di album tersebut. Mark tertawa melihat foto ia bersama Marsha, Leo dan juga Satria yang sedang bermain pasir bersama. Ia juga tertawa mengingat betapa jahilnya dirinya yang selalu mengganggu Satria yang sedang bermain pasir.

Jodohku Ruwet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang