21 - Panitia Rusuh

66.8K 3.7K 138
                                    

Masih di kamar Rachel.

"Acheeel, kamu kenapa sayang?"

"Racheeeel bangun kamu kenapa sayang.." Tiara terlihat kaget menatap cucunya bergelung di kasur dengan wajah meringis menahan sakit disekitar perutnya. Wajahnya tampak pucat dan lemah.

"Saraaahh, Biyan anakmu kenapa ini.." Tiara memanggil Sarah dan semua keluarga di rumah. Tak lama datanglah Sarah, Biyan dan Leo yang terlihat panik mendengar teriakan Tiara di kamar Rachel.

"Ada apa omaa?" Leo datang dengan wajah super paniknya.

"Achel kamu kenapa?" Sarah mendekati putrinya dan memegang wajah dan sekitar kening Rachel dengan khawatir.

"Kamu kenapa sayang?" Biyan pun terlihat panik.

"Acheel kenapa?" Sarah memegangi perut Rachel yang dipeluk erat oleh sang putri. Mukanya sangat pucat.

"Nggak apa-apa ma aku cuma baru datang bulan hari ini. Mama kan tahu hari pertama aku selalu lemah." jawab Rachel lemah. Seketika Sarah menghembuskan nafas lega begitu juga dengan yang lain.

"Haduh bikin kaget aja oma nggak tahu orang panik apa?." Leo mengelus dadanya.

"Mama nih, hampir aja aku jantungan.." Biyan juga berkata hal yang sama.

"Diam kalian!!! Oma juga kaget. Acheel kamu bikin oma jantungan tahu nggak. Sarah kamu berikan dia air jahe hangat agar sakitnya berkurang." Tiara duduk disamping kasur Rachel.

"Nggak apa-apa ma, biasanya Achel hanya butuh tidur." Sarah mengusap kepala Rachel dengan sayang. Biyan duduk di sampingnya dan mengusap juga kepala putrinya dengan sayang.

"Putri papa mengagetkan saja. Besok sudah mau menikah, sudah beranjak dewasa." Biyan mengecup kening putrinya dengan sayang.

"Ada apaa dengan Racheell? Achel kenapa? Cucuku kenapa?" Hani dan Pratama datang dengan raut wajah khawatir.

"Nggak ada apa-apa oma, opa. Cuma dapat dipastikan Mantu kesayangan oma tidak akan dapat jatah malam pertama dari Achel. Mantu gagal deh belah kelincii." Leo berlalu dari kamar Rachel dengan tawa yang membuat Rachel kesal dan takut.

"Mamaaa abang tuh.." Rachel merajuk dipelukan Sarah. Ia menelusupkan wajahnya diperut Sarah.

"Iya yah Mantu pasti gagal belah duren nanti malam. Kasihan Mantuku.." Tiara berbicara sendiri.

"Mamaaa.." Biyan menegur sang mama, ia tahu Rachel terlihat takut dan bingung dalam dekapan Sarah.

"Nggak apa-apa sayang masih banyak waktu. Nggak selalu malam pertama terjadi dihari pertama kalian sebagai suami istri." Sarah mengusap lembut kepala Rachel. Ia tahu Rachel gugup menghadapi besok. Hari besar bagi dirinya. Biyan tertawa menatap putrinya.

"Iya, pasti kalian lelah setelah seharian mengikuti acara." Biyan juga ikut menenangkan hati putrinya.

"Iya cucu opa nggak usah takut. Biasanya nanti malah cepat dapat momongan..." Pratama menghentikan perkataannya karena sang putri Sarah menggelengkan kepala, Sarah tahu putrinya sedang malu menghadapi kenyataan ia mengalami datang bulan ditengah besok hari bersejarah dalam hidupnya.

"Jadi gagal belah durennya si mantu?" bisik Hani pelan.

"Han ayo kita keluar.." Tiara menarik tubuh Hani keluar kamar Rachel terburu-buru. Terlihat wajah panik pada Tiara membuat Hani bertanya-tanya.

"Ini gawat Han.." Tiara tampak panik. "Apa yang gawat???"

"Bagaimana kalau Mantu kecewa karena tidak ada ritual malam pertama. Nanti Rachel bisa diceraikan dalam semalam." nada khawatir Tiara menular pada Hani.

Jodohku Ruwet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang