Jangan lupa Follow Ig Author yah
@widyaarrahma20_Happy Reading
"Kak, kaka bener gak mau kuliah ? Bukan buat Ummah nak kuliahmu, buat masadepan kamu"
"Gak Mah, percuma kuliah lama lama, yang bakal dipanggil nanti pas wisuda bukan nama Ummah sebagai ibu aku"
Zalin mengulum bibirnya lalu menghembuskan nafas beratnya mendengar perkataan anak gadisnya yang kini sudah berusia 17 tahun
"Kak, mau siapapun yang disebut, kaka kan tetep anak Ummah, Anak perempuan satu satunya Ummah, lagian itu hanya beberapa detik dari tahunan pendidikan kaka"
"Kaka pengin Wisuda kaka itu untuk Ummah, bukan buat dia, kalau Wisuda kaka nanti yang disebut sebagai ibu kaka itu Ummah, kaka mau Kuliah Mah"
"Kak, Ummah mau kaka Wisuda bukan semata mata untuk membahagiakan hati Ummah nak, Ummah mau kaka sukses dimasadepan kaka, Ummah mau liat kaka senyum diatas mimbar dengan gelar kaka"
"Tapi tetep aja mah, yang disebut sebagai ibu itu bukan Ummah, tapi orang itu"
Zalin merapatkan duduknya disamping putrinya, merapikan rambut panjang Ayra yang menambah kecantikan Putri Kapten Sharga itu. Sementara Ayra hanya menunduk, tak berani menatap netra teduh Ummahnya kala menasehatinya karna pasti air mata akan menetes. Ketulusan Ummahnya merawatnya, membesarkannya, mengajarinya hingga sekarang membuatnya tak mau dibilang bahwa dia anak Bunda Silmi. Ibunya hanya Ummah Zalina Hanna
"Kak, beliau ibu Bunda kaka, sama seperti Ummah, bedanya jasa beliau itu melahirkan kaka sementara Ummah merawat kaka, kaka sehat karna asi nya, dalam diri kaka ada darah beliau yang mengalir nak"
"Kenapa kaka gak lahir dari rahim ummah sih mah, kenapa Ummah dan Abba gak ketemu dari dulu sih Mah" ucapnya dengan suara sudah mulai parau
"Duh cantiknya luntur dong kalau nangis gini nak" jawab Zalin langsung memeluk erat putrinya
"Kaka emang gak ngerasain hangatnya rahim Ummah, tapi apa pernah Ummah membedakan bedakan Kaka dengan Dek Galva ?" Tanya Zalin yang langsung digelengi Ayra
"Kak, kaka itu orang pilihan yang Allah pilih menerima takdir ini, kaka sama kaya Ummah, kita itu perempuan yg Allah beri kekuatan lebih dari perempuan lain yang gak dikasih takdir kaya kita sayang, mau siapapun yang melahirkan kaka dimasa itu, kaka sekarang adalah anak yang sangat Ummah sayangi, yang sangat Abba jaga, yang sangat Adek Galva Cintai. Kaka permata kami"
Suara lembut Ummahnya membuat air mata Ayra semakin deras, dia memeluk erat pinggang ummahnya yang tengah mengusap lembut rambutnya
Keduanya masih dirumah dinas, karna Zalin tadi ada Giat Posbindu dan Ayra dirumah sendirian jadilah dia ikut ke Rumdin sementara Dek Galva tengah ikut Abba latihan fisik.
Diumurnya yang baru 14 tahun, dia sudah diajarkan Abba nya setiap pagi latihan fisik, juga setiap hari libur.
Abbanya menaruh harapan besar pada Galva sebagai anak lelaki satu satunya untuk kelak mengikuti jejaknya, menjadi Perwira Abdinegara. Namun untuk pilihan jalurnya itu terserah Galva, mau Angkatan Darat, Laut, Udara maupun Polri itu terserah intinya Sharga ingin putranya menjadi Perwira kebanggan sepertinya
"Kenapa ummah gak beda bedain Aku sama Galva Mah ? Kan aku bukan anak Ummah"
"Siapa yang bilang kaka bukan anak Ummah ? Siapa ? Sini ngomong dihadapan Ummah"
"Emang bener kan Mah ? Aku anak Abba dan dia"
"Nak, sampai kapanpun kamu anak Abba dan Ummah, jangan pernah bahas ini yah nak, Hati ummah sakit denger kaka ngomong kalau kaka bukan anak Ummah, Ummah rawat kaka dari kecil apa masih belum pantas jadi Ummahnya kaka ?"
"Enggak, Ummah ibu terbaik pokoknya. Makasih Ummah"
"Sama sama sayang, oh ya udah makan belum ?"
"Udah tadi sama adek makan mie gacoan, adek yang mau mah pas pulang sekolah"
"Oh ya udah tapi nanti malem makan nasi yah"
"Iya mah"
Keduanya saling terdiam, Zalin membuka Hpnya dimana foto2 Giat tadi banyak masuk ke galerinya
Sementara Ayra masih nyaman memeluk Ummahnga dengan kepalanya yang diusap usap ummahnya dengan tangan kiri Ummahnya hingga matanya tertutup rapat
Zalin merasa nafas putrinya teratur, tanda Ayra sudah tertidur, saat dilihat ternyata benar, mata putrinya sudah tertutup rapat
"Assalamualaikuumm" suara kencang itu berasal dari Galva yang baru pulang binsik dengan Abbanya masuk ke kamar
"Waalaikumussalam, jangan berisik dek, kaka baru tidur"
"Dih dasar kebo, nempel dikit langsung molor" ejek Galva yang langsung digeplak Ummahnya
"Udah sana mandi, bau asem"
"Dirumah aja lah mah"
"Enggak dek, bau keringat nanti mobilnya"
Dengan Pasrah Galva berjalan menuju kamar mandi sembari membawa handuknya
"Assalamualaikum" salam Sharga
"Waalaikumussalam, gak bareng sama Galva ?" Tanya Zalin setelah menyalimi suaminya
"Mas suruh lari tadi" jawab Sharga dengan cengirannya
"Terus mas naik motor ?"
"Iya hehehe"
"Huuuu dasar"
"Ini kenapa tidur disini, sakit pinggangnya oh tidur posisi gini" ucap Sharga lalu membenarkan posisi putrinya agar sepenuhnya berbaring di shofa
"Tadi aku bujuk buat kuliah kak, masih belum mau"
"Huffftt mau sampai kapan dia diem aja gini, udah setengah tahun, bukan mas gak bolehin dia dirumah aja, cuma dia juga punya masa depan dek"
_________________
Sesuai persetujuan warga Instagram yang
Membolehkan usia Ayra aku edit jadi 17 tahunJadilah aku buat Squale ini
KAMU SEDANG MEMBACA
AYDRA
FanfictionPernah dekat dimasa kecil hingga kembali bertemu di masa sekarang membuat Ayra sianak kecil nan manis kesayangan Ummah Zalin tak bisa semudah itu menerima pinangan Om Samudra awal : 19 Mei 2023 Ending : -