18

13K 1K 17
                                    


Jangan lupa Follow Ig Author yah
@widyaarrahma20_

Happy Reading













Sampai dirumah Ayra merasa perjalanannya lebih lama ketimbang membonceng Abbanya, ya bagaimana tidak, Samudra memang sengaja memperlambat laju motornya agar bisa berlama lama dg Ayra dijalan meskipun tidak saling mengobrol

Entah apakah dia sudah bisa disebut budak Cinta ?

Sesampainya dirumah Ayra disambut Ummah dan adiknya yang tengah merapikan sedikit tanaman dihalaman rumahnya

"Makasih Om samudra sudah nganterin Ayra pulang" ucap Zalin

"Siap sama sama bu, kalau begitu saya permisi"

"Iya hati hati om"

Samudra kembali menjalankan motornya menuju Asrama, disana dia tidak langsung pulang ke rumah, dia menuju pos di depan Kipan A karna hari ini dia tidak ada kegiatan jadilah dia ikut duduk bersama tentara yg lain disana

Samudra membuka Hpnya dan kembali mengirim pesan pada Ayra

Sudah makan Ayra ?

Basi memang pertanyaan seperti itu namun Samudra pun bingung harus mengirim pesan apa agar bisa saling bertukar pesan dengan Ayra

Tak lama pesan itu terbalas

Sudah

1 kata yang sukses membuat Samudra seperti orang kekurangan obat, senyum senyum tak jelas

"Sersan sepertinya sedang jatuh cinta ini" ejek Praka Herman

"Aiiiihh benar kali kau ini, baru duduk buka hp senyam senyum sendiri macam itu" jawab Praka Suhendra

Samudra tak menjawab bahkan tak mendengar ejekkan teman selettingnya namun beda pangkat itu

Tak lama Praka Suhendra menghentikkan seorang pedagang Somay

"Serka, mau pesan tidak ?" Tanya nya dg logat timur

Namun tak dijawab oleh Samudra hingga Praka Herman menepuk pundak Samudra

"Iya kenapa ?" Tanya Samudra

"Sersan ini sedang jatuh hati apa bagaimana ? Senyam senyum ditanya gak dijawab"

Lagi lagi Samudra tersenyum dan menggeleng

"Mau pesan siomay tidak sersan ? Ini saya traktir"

"Oh ya boleh 5 ribu jangan pakai kentang"

"Okeh siap"

Samudra kembali fokus ke hpnya dimana masih di room chatnya bersama Ayra meskipun belum lagi chattingan tapi Samudra masih memperhatikannya.

Tangannya kembali mengetikkan pesan di Roomchat itu

Disimpan nomor Om yah Ayra

Tanda Ayra aktif sudah hilang, senyum Samudra mengendur, dia telah menyianyiakan waktu saat Ayra online

Samudra memperhatikkan wallpapernya, apa Ayra tak mengingat wajahnya ? Apa Ayra lupa bahwa dia pernah menangisi kepergiannya saat pindah dinas ?

AYDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang