14

13.6K 1.1K 17
                                    


Jangan lupa Follow Ig Author yah
@widyaarrahma20_

Happy Reading













15 menit Selesai makan, Galva melakukan hukumannya yaitu Push up selama 30 kali dengan hitungan Abbanya

Apa bedanya hitungan Abbanya dengan hitungannya maupun hitungan orang lain ?

Hitungan Abbanya lebih lama kadang di angka 10 sedang naik Abbanya menyapa kawannya akhirnya mengobrol sebentar baru turun lagi

Dan itu membuat Galva malas jika mendaoat hukuman hitungan Abbanya

"Baaaaaa 5 menit nahan naik Baaaaaaaa" teriak Galva saat Abbanya menelfon dan hitungannya masih berlanjut

Ayra yang tak tega pun melajutkan hitungan Abbanya

"Dua empat, dua lima, dua enam, dua tujuh, dua lapan, dua sembilan, tiga puluh dah selesai" ucap Ayra yang direspon girang oleh Galva

"Eh enak aja, ulang hitungan Abba" jawab Sharga mematikan telfonnya

"Pegel Ba, janji gak ngomong kasar deh"

"Enggak, ayo ulangi"

Galva mengisyaratkan mata pada kakaknya meminta di bantu menego

"Abba udah kasian Galvanya abis makan nanti muntah"

"Makanya Abba hukum 15 menit setelah makan kak"

"Udah yah ba, ini Galva adiknya aku bukan anak buahnya Abba"

Sharga tak bisa mengelat lagi jika yg membantu Galva adalah Ayra maupun Zalin, dia hanya bisa pasrah lalu melepaskan Galva dari hukumannya

"Selamat kamu Va dibantu kaka kamu, awas diulangi lagi"

"Siap Kapten gak akan mengulangi lagi"

Tanpa menjawab Sharga masuk kedalam eumah karna dia menghukum Galva di garasi rumah dinasnya

"Makasih kak, aku mau ke bu Septi beli minuman dingin, nitip gak ?"

"Nitip teh kaleng aja 1"

"Oke karna lagi ultah aku bayarin, daaaahhhh"

Galva berlari menuju rumah dinas bu Septi di Kompi Abbanya yang sekarang tersedia jajanan, minuman, persabunan dan Sembako.

Galva sedikit membungkukkan badannya saat melewati para TNI yang tengah memakan bakso di garasi bu Septi

Galva membuka kulkas mengambil 1 teh kaleng dan 1 Minuman favoritnya, tak lupa dia mengambil jajanan yang terpajang rapi disana, bukan hanya untuknya namun juga untuk kakanya

"Berapa bu ?"

"25 ribu"

Galva mengambil uang dari balik Cassing Hpnya lalu mengambil sekresek belanjaannya itu lalu keluar dari garasi Rumah Bu Septi

"Galva"

Langkahnya menuju rumah dinas Abbanya terhenti saat namanya dipanggil

Dari suara tegasnya terdengar sepertinya Om Om TNI, Galva menoleh dan benar ada Om TNI yg tengah berjalan kearahnya, wajahnya asing bagi Galva

AYDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang