2

19.4K 1.4K 16
                                    


Jangan lupa Follow Ig Author yah
@widyaarrahma20_

Happy Reading









"Aku juga udah ngomong gitu mas, cuma ya itu jawabannya tetap sama, masalah nama Ibunya"

Sharga membuka seragamnya dan tersisa baju daleman khusus yg berwarna hijau lumut lalu menyandarkan badannya di shofa

Lelaki yang kini sudah naik pangkat menjadi Kapten itu pusing dengan tingkah putrinya, bukan apa, hanya karna saat wisuda SMA nya yang disebut nama ibunya adalah Silmi bukan Zalin, dia sampai sekarang gak mau kuliah karna gak mau nanti wisudanya lagi lagi Silmi yang disebut sebagai ibunya bukan Zalin

Sementara disisi lain Silmi jujur sedih disaat wisuda SMA putrinya saat itu dia datang dan tak sama sekali dihargai kedatangannya.

Ayra Badmood dari disebut namanya hingga akhir acara bahkan foto studio yang sudah direncanakan pun gagal total karna mood anak gadis Kapten itu jatuh

Silmi berulang kali mencoba mendekati anak gadisnya itu namun sama sekali tak digubris, Ayra selalu menghindar, tak mau ketemu.

Silmi pun sampai sekarang belum dikaruniai anak membuatnya semakin sedih, mungkinkah ini karma dari Allah karna dia dulu sering jahat pada Ayra dan menjadikan Ayra alasannya tetap bersama Sharga sementara saat Rizal datang dia pergi begitu saja

"Mah, makan malem ikan bakar dong" pinta Galva setelah selesai mandi

"Tumben ?" Tanya Sharga pasalnya anak bujangnya itu jarang sekali meminta request menu makanan

"Tumben kenapa Ba ?" Tanya Galva duduk disamping Abbanya

"Ya tumben kamu request makan malam, biasanya apa aja ayok"

"Oh tadi pas pulang sekolah nyium bau ikan dibakar kok enak jadi kepengin eh kaka minta makan siangnya Gacoan ya udah gabisa nolak, tapi makan malem boleh kan Ba ?"

"Ya udah iya" jawab Sharga

"Eh lupa kan tadi mintanya ke Ummah, ko Abba sih yang njawab, huh gaada kabel sukanya nyambung"

Plaaak

suara tabokkan dari Sharga di paha Galva membuat remaja kelas 2 SMP itu meringis sembari mengusap ngusap pahanya

"Sakit Ba, hih kekerasan sama anak aku laporin Om Nurman nih"

"Ya udah sana, kaya berani aja"

"Berani, Om Nurman kan bestinya aku ?"

"Yakin ? Abba telfon yah orangnya" ucap Sharga mengambil Hpnya dari kantong celananya

Namun Galva langsung mencegahnya sembari nyengir

"Becanda Ba, Baperan amat"

"Eh Abba kamu bilang Baperan" tegur Zalin

"Kamu yang Slengean"

Mendengar suara berisik disekitarnya, Ayra pun terbangun dan langsung bangun dari rebahannya

Wajah bantalnya tak bisa ditepis meskipun tidur tak lama, namun wajahnya tetap saja wajah bantal

Galva yang meihat wajah kakaknya dengan rambut yang awutawuttan pun terkekeh

"Galva" tegur Sharga langsung mencubit ringan lengan putranya

"Ish Abba main cubit cubit aja"

"Kenapa ? Mau dilaporin ke Om Nurman ? Abba laporin kamu ke Om Hanif biar dirukyah kamu"

Fyi Om Nurman adalah TNI yang ditugaskan mencatat kasus kasus TNI di Yonifnya sementara Om Hanif adalah TNI keturunan Pesantren yang bis mengisi pengajian

"Abba sok tau nih Mah, orang mau nghasut Ummah biar Abba gak dikasih Jatah"

"Astaghfirullah ya Allah" ucap Sharga mengusap wajahnya

Entah turunan dari mana slengean Galva ini

"Mandi kak, habis ini jalan jalan kata Abba mau ke Mall" ucap Galva yang langsung dipelototi Abbanya

"Kapan Abba ngomong mau ke Mall ?"

"Lah itu ngomong, Yesss hahahahahhaa" jawab Galva diakhiri tawanya yang begitu terbahak bahak

"Ampuuuuun ya Allah, Mah dulu ngidamnya apa sih Mah ?" Tanya Sharga yang dijawab gelengan Zalin sembari terkekeh

"Masukin lagi aja Mah" celetuk Ayra

"Hih ini lagi orang bangun tidur nyamber aja kaya gledek"

"Dari pada kamu item bau kringet"

"Dih bangun bangun body Shaming, kak itu iler di lap dulu, mandi dulu sana, aku sih udah mandi udah wangi"

"Halah kamu mandinya kaya bebek cepet kilat mana ada wanginya"

Kalau sudah adu mulut seperti ini hanya ada satu yang bisa memisahkan keduanya, Sharga dan Zalin sudah kontak mata seakan mengisyaratkan pembicaraan

Zalin dan Sharga berdiri bersamaan

"Ummah sama Abba mau ke Mall, yang masih ribut gak diajak" ucap keduanya lalu berjalan bersama saling merangkul

"Ikuuuuuuuttttt" jawab Ayra dan Galva bersamaan lalu berada disamping orang tuanya

Sharga dan Galva tersenyum miring melihatnya, tepat dugaan keduanya

"Mandi dulu kak, habis itu kita ke luar, adek minta beli Ikan bakar"

"Oke Ibunda Ratu, tuan putri akan segera melaksanakan perintah ibunda Ratu" ucap Ayra dengan kedua tangan menangkup didepan dada lalu membungkukkan badannya 

"Halah tuan putri ileran" ejek Galva lalu langsung berlari ke kamarnya dan menutup kunci karna tau kakaknya akan mengejar dan menggrauk habis wajahnya

"Ya Allah kaka Adeek, pas kecil sosweet banget kenapa pas gede kaya kucing tikus sih" geram Zalin

































_____________________

Ngacung yg nungguin Om Samud 🤭

AYDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang