31

16.3K 1.1K 36
                                    


Jangan lupa Follow Ig Author yah
@widyaarrahma20_

Happy Reading















































Usai makan, Sharga meminta Ayra dan Samudra untuk istirahat, namun Ayra masih ingin foto foto sendiri karna dia sangat suka dengan dekorasi yg banyak bunga ini

Namun satu yg membuat Samudra terasa aneh, anak lelaki yg biasanya amat lincah, periang, suka meledek kini menjadi pendiam, sangat pendiam, dia terus disamping Ummahnya

"Ay"

"Kenapa om ?"

Kini hanya ada mereka berdua di ruang tamu, Zalin masuk dibantu Sharga dan Galva membawa sisa makanannya tadi, Ayra inginnmembantu namun tdk diperbolehkan

"Gak ngerasa aneh sama Galva?"

"Galva ?"

"Iyah, kamu gak aneh ?"

Ayra baru teringat adik lelakinya itu, sedari ia di makeup dia sama sekali tak melihatnya

"Aku belum liat dia sih om, kenapa ?"

"Om ngerasa aneh, dia jadi pendiem banget"

Ayra yg tadinya exited untuk selfie selfie akhirnya mengurungkan niatnya lalu masuk ke ruang tv dan terlihat Galva tengah duduk di shofa.

Ayra melihat dengan mata kepalanya sendiri Galva mengusap matanya seakan menghapus air matanya

Ayra langsung mendatangi adiknya itu, duduk disampingnya lalu memeluknya

"Kenapa ?" Tanya Ayra padanya

Dipelukkan kakaknya Galva yg tadinya berusaha tak menangis pun pertahanannya runtuh, dia malah terisak

"Kenapa Gal ? Ada yg ngomongin ?"

Galva menjawabnya dengan gelengan dipelukkan kakaknya

"Terus kenapa ?"

Zalin yg baru saja selesai membereskan cucian dibantu Sharga pun ikut bergabung diruang tamu

Zalin dan Sharga pun merasa heran mengapa Galva sedari siang menjadi pendiam biasanya dia anak yg paling exited untuk sebuah acara berbeda dg Ayra

Samudra yg tadinya duduk disamping Galva pun beralih berdiri agar Ummah mertuanya bisa duduk disana

"Kenapa kak ?"

"Gatau dari siang diem terus pas kaka peluk malah nangis mah"

"Galva kenapa ? Ada yg ngomongin ? Ada yg ngajak berantem ?"

Mengapa pertanyaan Ummah Zalin dan Ayra sama ? Karna hanya 2 hal itu yg bisa membuat Galva sediam itu

Galva menegakkan badannya lalu menggelengkan kepalanya, Ayra menghapus air mata Galva yg membasahi pipinya yg sedikit gembul itu

"Kenapa Gal ?" Tanya Abba Sharga

"Nanti rumah sepi gak ada kaka" jawabnya lirih lalu menyandarkan kepalanya di pundak Ummahnya

AYDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang