New Couple

443 21 6
                                    

Nasi kotak rasa pisang di atas meja bundar ruang makan.

Aku merengut menatap sekumpulan nasi dan lauk pauk yang tersuguh di depan mata. Nana menampilkan mimik wajah tak kalah seram. Kami baru saja menyelesaikan sesi latihan malam. Sebenarnya hanya molor satu jam saja hari ini, tetapi kak Tyas tadi sempat menginfokan kalau pihak catering mengantar makan malam pukul 17.00 wib. Ya, tak ayal aroma buah pisang yang juga berada di dalam kotak nasi itu menyebar dan mengkontaminasi rasa nasi, sambal kental dan semur daging sapi.

"Andai kita nggak molor latihannya nasi ini akan berasa nasi pada normalnya." Nana menumpahkan uneg-unegnya dengan bibir manyun. Aku memahami rasa kesalnya. Dari siang kami belum makan. Sore memang ada sesi istirahat. Tapi kami hanya sempat menelan roti dorayaki merk indo roti satu biji saja. Malam hari ingin sekali mengisi amunisi dengan makanan yang layak. Tapi yang didapati malah seperti ini. Oke, aku bisa bilang nasi kotak ini masih layak makan. Tapi rasanya sudah tak senikmat yang diharapkan.

"Tinggal makan saja kok ngedumel aja dari tadi. Bersyukur!" Sean menanggapi sambil makan dengan sangat lahap. Lihat saja, nasi dan lauk di kotak itu sudah 2/3 pindah tempat ke perutnya.

"Ini masih bisa dimakan kok kak. Enak menurutku," Bella yang sedari tadi makan dengan begitu santun ikut buka suara.

"Nah ini! Ini nih panutan kita. Luar biasa tiada duanya," Sean menatap Bella dengan mata berbinar. Ya Tuhan, aku kontan merinding. Itu mata bule sudah seperti taman di kota Malang. Penuh dengan bunga-bunga yang bermekaran.

"Lo udah nggak ketolong sumpah!" Aku yang sedari tadi berusaha diam sambil mencoba menikmati makan malam tidak bisa menahan diriku untuk tidak mengomentari Sean.

Sean menanggapi perkataanku dengan senyum super lebar dan alis yang dia naik-naikkan dengan super genit. Aku membuang muka, malas meladeni cowok pubertas akut. Aku melirik Nana, gadis itu kelihatannya masih sibuk, berkutat dengan nasi pisangnya.

Tak lama, datang seorang gadis berstyle rambut thin bangs. Aku mengenalnya karena gadis ini memang selalu ada di samping Bella. Kelihatannya mereka juga sekamar. But, kurasa aku lupa nama gadis ini. Ya, kalian tahu sendiri aku belum sempat untuk saling mengenal antar sesama finalis. Yang kutahu sampai hari ini adalah Nana, teman sekamarku, Sean si cowok super jail, Darren si manusia super perhatian, Rama, Nick si jarang bicara, dan Cherry yang akhir-akhir ini selalu menempeli Nick.

Gadis itu langsung duduk bangku di samping Bella. Ia menepuk lengan Bella dan berkata kenapa tidak mengajaknya makan bersama dan kenapa malah menemani Sean makan malam. Bella seperti biasa menjelaskan alasannya dengan begitu santun. Aku terheran. Bagaimana bisa ada seorang gadis selemah-lembut ini? Apa karena asalnya dari kota Solo?

"Loe jangan cemburu ama gue napa Alice," Sean membantu membela Bella dengan mulut penuh makanan. Aku menabok paha Sean.

"Loe kalau bicara jangan sambil makan,"

Sean langsung menelan makanan di mulutnya. Lalu lanjut membela Bella. "Tadi aku ketemu Bella di lift, pas loe lagi di ruang Mr. Yama. Tadinya dia mau nunggu loe di kamar. Tapi kan kasihan kalau Bella makan malamnya harus nungguin loe. Iya kalau cepet. kalau lama gimana? Bella pasti sudah lapar. Nasi ini kalau nggak cepet dimakan juga bisa basi duluan,"

"Sok perhatian loe," Nana menimpali.

"Gue emang perhatian ama Bella. Napa!"

"Ih!" Nana memasang wajah jengkel. Aku menabok paha Sean lagi. Laki-laki bule itu meringis.

"Loe itu ya, bawaannya main tangan mulu. Heran gue!"

"Anak orang jangan dibuat baper napa Cum!" aku memasang wajah tak kalah geram. Jujur, aku gemas dengan si Buaya satu ini. Aku juga tak habis pikir dengan respon Bella yang selalu malu-malu salting. Come on guys, sekarang bukan waktunya bermain-main. Bukan saatnya untuk memanja rasa suka. Bukan momentnya untuk Pedekate dengan lawan jenis. Ya, walau aku juga tidak tahu perasaan Sean yang sebenarnya. Bisa jadi dia memang benar-benar menyukai Bella. Bisa jadi Sean tidak sedang mempermainkan perasaan Bella. Tapi...

Tujuan awal dan satu-satunya aku dan 24 finalis, termasuk Sean dan Bella ada di sini dan sekarang harus rela makan nasi rasa pisang ini adalah untuk meraih impian kami menjadi idols. Bukankah kita harus fokus di satu tujuan itu saja? Kenapa harus mengurusi masalah hati?

"Cum?" Sean heran dengan panggilan baruku untuknya. 

"Cumi!!" Aku menaikkan oktaf suaraku. Sean yang tepat berasa di sampingku spontan menutup telinga.

"Sumpah jadi cewek nggak ada lemah lembutnya!"

Tanganku terangkat, berniat memulai pertarungan dengan manusia blesteran itu, tetapi saat aku menatap Bella dan Alice yang malah tersenyum begitu menawan menonton tingkah polahku dengan Sean, aku mengurungkan niat. Kenapa dua gadis ini tiba-tiba membuatku segan.

Aku merasa sisi feminimku mencoba menyelentik. Sav, cukup. Jangan terlalu sangar jadi orang! Inget kodrat. Lo itu cewek! Loe harus lebih lemah lembut. Nggak harus sesopan Bella atau sefeminim Alice. Ya sedikit saja lembutnya nggak papa. Jangan bawaannya kaya kang mandor yang lembur seminggu nggak pulang-pulang.

Aku menelan ludah. Mencoba anteng dan melanjutkan memakan nasi pisang.

Namun tak lama keantenganku diinterupsi kembali oleh perkataan Sean kepada Bella.

"Makan yang banyak ya Bella,"

"Iya, kamu juga," Bella menjawab dengan senyum malu. Aku bahkan menangkap rona kemerahan tercipta di kedua pipinya. Pun di kedua pipi Sean.

Yayayaya! Jujur aku merinding untuk kesekian kali. Ini dua orang kalau memang mau pedekate, pacaran atau apapun itu kenapa tidak pindah tempat saja sih. Jangan membuat kami, maksudku aku, Nana dan Alice terasa seperti trio syaitonirojim yang tidak diinginkan.

Aku baru akan melayangkan tabokan maut ke paha Sean, tapi Nick yang tiba-tiba masuk ke ruang makan bersama Cherry menarik perhatianku. Laki-laki itu menatapku. 

Bukannya balas menatapnya, aku malah tertarik melihat gelang pasangan yang terpasang di pergelangan tangan mereka.

Sebentar.

Aku tidak sedang salah masuk ajang pencarian bakat kan?

Maksudku iniSTAR IDOLS kan? Bukan TAKE ME OUT Indonesia??

<<>>

IDOLS IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang