Ch 8: Coklat

42K 2.9K 14
                                    

🍵🍵🍵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍵🍵🍵

Hari ini selain final tim voli, juga ada final tim cheerleader. Sekolah William berhasil membawa baik tim voli dan tim cheerleader menuju final.

Pukul 11.00-11.30 ada penampilan cheerleader dari tim sekolah William dan pukul 12 final voli dimulai. Sehingga tim voli sendiri tidak bisa ikut mendukung tim cheerleader karena harus melakukan rapat sebelum pertandingan dimulai.

Pertandingan berjalan dengan baik bagi tim William.

21-15

21-18

Tim William berhasil memenangkan babak pertama dan kedua. Untuk menjadi pemenang, tim mereka harus memenangkan tiga dari lima babak.

Tim cheers yang memenangkan final ikut bergabung di ruang tunggu. Mereka membantu manajer untuk menyiapkan air, handuk, dan pakaian ganti jika diperlukan.

"Ini Kak Will minumnya."

"Terima kasih Re."

William menerima air minum dari adik kelasnya. Gadis itu merupakan satu-satunya anak kelas satu yang berhasil menjadi line up tim cheerleader di lomba kali ini.

Renatta, dia perempuan yang baik dan peduli dengan siswa yang lain. Sedangkan perempuan yang terlihat menahan amarah sambil memberikan minum dengan tidak sopan ke rekan voli William adalah Alinea, perempuan yang sejak SMP mengekori william.

"Nea, kalau kau tidak ingin membantu lebih baik kau tidak usah membantu. Jika sekali lagi kau bersikap tidak sopan dengan timku, lebih baik kau pergi."

William yang sudah lelah dengan pertandingan dan tingkah perempuan itu berjalan ke tempat dimana dia menyimpan tasnya. Laki-laki itu mengerutkan dahinya karena tidak berhasil menemukan apa yang dia cari. Dia berusaha mencari coklat yang diberikan mamanya. Sayangnya, meskipun William mengeluarkan seluruh ini tasnya dia tetap tidak bisa menemukan coklat itu.

"Re dari tadi kalian di sini kan?" Tanya William pada satu-satunya perempuan yang bisa dia ajak bicara di ruangan penuh dengan orang yang takut dengan Alinea.

"Iya kak." Jawab Renatta segera karena terkejut. Cukup jarang laki-laki itu mengajaknya bicara jika tidak ada hal yang penting.

"Apa kau melihat coklatku?"

"Tidak kak." Renatta menjawab sambil menggelengkan kepalanya.

Mendengar percakapan itu Alinea mendekati mereka.

Dirinya tidak suka William terlalu dekat dengan Renatta. Dirinya yang lebih dulu suka pada William, dirinya yang lebih dulu mengenal William, dirinya dulu yang berusaha mendekati William, tapi kenapa Renatta selalu lebih menarik perhatian william?

"Aku membuangnya." Suara acuh dari perempuan yang selalu mengikutinya membuah William tidak habis pikir. Lagi-lagi perempuan itu menguji kesabarannya.

"Kau apa?"

Gedith Woman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang