Ch 38: Triplet (1)

15.8K 1K 12
                                    

🍵🍵🍵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍵🍵🍵

Kedua remaja berbeda jenis kelamin itu bersandar pada pagar tanaman sambil menunggu orang tua masing-masing. William mendapat pesan bahwa pencopet yang mencopet mamanya telah tertangkap dan mamanya harus membuat laporan di kantor polisi. Jelas itu akan memakan waktu walaupun tidak terlalu banyak.

William sebenarnya ingin pergi ke tempat mamanya tapi mamanya menolak keras ide William. Bagaimanapun juga ini kali pertama William kemari dan lebih banyak peluang dirinya tersesat.

Sedangkan seorang remaja perempuan ini sejak tadi memainkan ponselnya. Saat ini dirinya berada di posisi yang ingin pergi tapi sudah terlanjur bersandar. Alinea tidak bisa meninggalkan William yang dirinya tahu sangat buruk dengan arah dan remaja laki-laki itu adalah turis di kota ini. Dirinya juga sedang berusaha menghubungi Papanya yang telah mengantre kopi di ujung jalan. Antrean yang cukup ramai hingga membuat Alinea bosan dan berjalan-jalan sebelum bertemu dengan William.
Alinea yang sudah mulai bosan dengan ponselnya menjelajahi sekitar dengan matanya, sampai pandangannya berhenti di pergelangan tangan laki-laki yang sudah dirinya sukai selama lima tahun. Hm, maksudnya 'pernah'.


Dengan tanpa sadar, Alinea memegang benda yang berada di pergelangan tangannya. Keduanya mungkin sangat berbeda. Tapi sangat mirip.
Alinea membuka suaranya untuk memecah keheningan.

"Sejak kapan kau menggunakan gelang?"


"Ah ini! sejak tadi pagi. Mama memberikannya untukku. Ini karena aku menghilangkan kado yang mama berikan sebelumnya, jadi aku mendapat ganti ini."

Alinea kembali terdiam, niatnya untuk memulai pembicaraan pupus karena mengingat kejadian tentang hadiah WIlliam yang dititipkan kepadanya. Meskipun William tidak pernah mengkonfirmasi kepadanya, tapi alinea yakin WIlliam sudah sadar siapa yang memberikan bekal makan siang dan sekotak besar hadiah.

Alinea sibuk dengan pikirannya, dirinya tidak sadar bahwa William menatapnya. William yang sudah membulatkan tekad dan keinginannya menghela napas dalam dan memandang ke depan, ke arah kerumunan manusia di depannya.


"Maaf, sikapku sangat kekanakan dulu."

Alinea menggelengkan kepalanya.

"Ini bukan sepenuhnya kesalahanmu, aku sudah terlalu banyak mengganggu Renatta."

Alinea menjeda kalimatnya sejenak dan melanjutkan kalimatnya.

"Meskipun aku tidak mengatakannya kepadamu, tapi aku sudah memutuskan kalau aku akan berhenti mengganggu kalian berdua. Andrea dan Sasha juga mendukung keputusanku ini. Mungkin rasanya akan sangat aneh karena aku selalu mengikutimu selama lima tahun. Tapi sama seperti dirimu yang sudah mulai melangkah maju, aku juga ingin melakukannya. Tapi meskipun kita sama-sama melangkah maju, bukan berarti kita menuju arah yang sama. Kamu dengan jalanmu, aku dengan jalanku."

William hanya bisa terdiam. Tapi apa yang dikatakan Alinea tidak salah.

Mereka sudah saling mengenal sejak kecil karena papanya dan papa Alinea adalah sahabat, belum lagi kisah mereka berdua terlalu mirip. Hanya saja William memiliki saudara-saudaranya, dan Alinea tidak. Mungkin selama ini Alinea hanya menganggapnya sebagai saudara laki-laki dengan kisah yang sama.

Gedith Woman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang